☣️BAB 48☣️

1.3K 74 2
                                    

Happy Reading♡[25/05/2K22]♡

^Masih percaya tahayul?^
Samuel Dhani Anggara


Langkah gontai serta mata buram akan genangan air mata yang memaksa keluar. Duduk di antara rumah abadi seseorang yang sangat ia sayangi.

Jika hatinya tengah rapu, ia selalu menghabiskan waktunya di tempat ini. Tempat dimana ia bisa melepas topeng dan mengeluhkan segala beban yang ada di pundaknya.

"Ma, kak, Fiya datang lagi," lirih Fiya tersengguk, "Jangan bosen Fiya curhatin ya? Fiya kangen sama kalian. Mama sama kakak juga kangen Fiya, kan?" racaunya seakan tengah berbincang dengan seseorang, padahal hanya dua batu nisan yang membisu.

Fiya memeluk makam Mamanya yang ditumbuhi rerumputan hijau sembari beranggapan tengah memeluk tubuh sang Mama.

Seketika hujan turun seakan mewakili perasaannya saat ini.

"Mama tahu, Ayah sama Bang Satriya sayang banget sama Fiya, jadi Mama jangan khawatir sama Fiya. Kakak juga, Fiya sekarang udah kuat. Teman-temanku pada baik,"

Tiba-tiba bayangan Bagas beserta teman-temannya melintas di pikiran Fiya. Ia tersenyum tipis melihat sebuah kabut menutupi mereka. Hal yang selama ini Fiya takutkan telah terjadi.

'Maafin gue karena suka sama lo, Gas,'

¤¤¤¤

"SERANG!!" teriakan mengelegar sebagai komando pasukan maju dengan semangat yang membara.

Hujan deras membuat pandangan siapa pun menjadi buram, tapi tidak bagi ketua Neurosion yang terus menghajar setiap musuh yang mencoba mendekatinya.

Satu pukulan tumbang, itulah kengerian pemimpin besar Neurosion ini.

Meskipun begitu, tetap tersirat rasa khawatir saat melihat kehadiran seseorang yang kini berteriak memangil namanya.

Jiwa devil Bagas bangkit setelah melihat katana tajam siap mendarat di tubuh gadis itu.

Kalah jumlah dan kekurangan persenjataan semakin menyudutkan keadaan Neurosion.

"BAGASSS!!!" teriak gadis itu, mencoba memancing emosinya agar bangkit dan kembali membantai.

Belum sempat ia menyelamatkannya, gadis itu seketika terdiam ketika perutnya tembus oleh tajamnya katana. Bahkan isi perutnya kembali terkoyak saat katana itu berputar.

Darah segar bercucuran dari perut sampai di mulutnya, "TIDAKK!!!"

"Gas?" panggil Faul menyadarkan lamunan Bagas.

Semenjak kejadian itu, Dhani, Faul, Aril dan Arya sering melihat Bagas melamun tanpa sebab. Sangat jarang ketuanya ini melamum.

"Lo mikirin sesuatu?" Arya melempar pertanyaan yang sama.

"Hm," jawabnya singkat.

"Slow aja, bro. Mau sebanyak apa pun pasukan Cobra, pasti nggak bakal bisa ngelawan kita," jelas Aril yang memang sudah tahu betul kemanan Neurosion.

"Rico itu licik!!" maki Bagas mengingat kejadian kelam Neurosion.

"Tapi kita kan, ada Dhani. Dia Suhunya strategi misterius," ujar Arya dengan tampang polosnya.

"Lo masih takut sama mimpi tahayul?" geram Dhani.

Namun Bagas hanya diam, ia tidak menjawab pertanyaan itu. Baginya, mimpi memang sebuah hayalan, tapi terkadang bisa jadi kenyataan.

'Apa rencana lo kali ini, Gas?'

¤¤¤¤

AAAAA APA INIHHHH???

PADA PENASARAN NGGAK APA YANG BAKAL TERJADI?

APA YG SEBENARNYA DIPIKIRKAN BAGAS?

TRS DHANI KOK TANYA SOAL TAHAYUL?

MAAF NIH KALAU SAMPAI DI CHAPTER INI MASIH BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN.

DAN MAAF UNTUK KEDUA NAA MINTA MAAF, KARENA KEMUNGKINAN BESOK NAA NGGAK UPP SEHARI.

SOALNYA NAA ... MAU WISUDA DULU, YEAHHH MOMENT YG NAA TUNGGU AKHIRNYA DATANG. TAPI JUGA SEDIH BKL BERPISAH SAMA TEMAN2 ALIYAH.

SALAM HANGAT DARI NAA BUAT SEMUANYA ...

SEMOGA MASIH BETAH BUAT PANTENGIN BAGASKARA SAMPAI ENDING♡♡

LANJUT BESOKKKK ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang