☣️BAB 51☣️

1.3K 76 8
                                    

Happy Reading♡[29/05/2K22]♡

^Berusaha mengusikmu adalah sebuah kehormatan bagiku.^
Bhatalyer Bagaskara Arganesa



"Kalian saya hukum berjemur di lapangan sampai jam pertama selesai!!" Tegas bu Faiq selaku guru BK ter-killer di SMABA.

Kurang lebih seperti itulah hukuman yang diterima oleh dua sejoli yang terlambat akibat masalah yang tersumbat.

"Ini semua salah lo!!" tuding Fiya pada Bagas yang masih memasang muka B aja.

Jujur, baru kali ini Fiya terlambat ke sekolah dengan alasan aneh. Naik Onta! Eh, bahkan lebih cepat Onta dari pada diboncengin Bagas.

"Kok gue?!" protesnya mencoba membela diri, "Kan, lo yang nyuruh gue pelan-pelan," lanjutnya.

"Tapi nggak kayak Onta juga anjirr!!!" dengus Fiya tidak memperhatikan situasi dan kondisi dimana ia tengah berdebat dengan Bagas.

"Lo suka makan cabe, ya? Mulut lo pedes banget!!" cibir Bagas tidak mau kalah.

"Terserah gue, nih mulut juga punya gue!!" balas Fiya.

"Mulut lo itu berisik kayak TOA!!!" ketus Bagas mendengar suara cempreng Fiya.

"Lo ngomong apaan?" Fiya memajukan telinganya seolah-olah tidak mendengar, "Coba ngomong lagi!!"

Bagas berdecak sembari menarik sebelah alisnya, "Punya kuping tuh, dipakai!"

Bu Faiq merasakan kepalanya pecah berkeping-keping ketika menghadapi dua muridnya yang tidak pernah akur, "Bagas, Fiya! Berhenti bertengkar!!"

"DIAMM!!!" teriak keduanya kepada orang yang tidak tepat, bisa dibilang habislah riwayat mereka.

"LARI KELILING LAPANGAN 20 KALI!!! DAN JANGAN KEMBALI KE KELAS KALAU BELUM JAM ISTIRAHAT!!!" sembur bu Faiq dan langsung dilaksanakan tanpa ada perdebatan.

Meski terpaksa, Fiya harus ikut-ikutan dihukum akibat ulah Bagas.

Teriknya matahari membuat kepala siapa saja terasa pusing.

Jika Fiya terus mengutuk Bagas dengan nama hewan dalam hati, sebaliknya Bagas malah senyum-senyum sendiri saat bisa berduaan dengan Fiya meski hanya sekejap.

Sayangnya ada beberapa cewek alay yang mengganggu ketenangan Bagas, karena mereka terus berteriak memanggil namanya.

"Capek nggak?" tanya Bagas memimpin di putaran terakhir.

"Menurut lo??" tanya balik Fiya dengan napas yang tidak stabil.

"Nggak," balas Bagas, sama sekali tidak peka akan keadaan.

Keduanya berhentti berlari saat menyelesaikan putaran yang ke 20. Terlihat bulir keringat sebiji jagung membasahi wajah mereka.

Jika Fiya hanya mengusap keringatnya dengan sapu tangan, beda lagi dengan Bagas. Cowok itu malah mengibaskan rambutnya yang basah ke arah Fiya.

"BAGAS JOROKK, IH!!!" ketus Fiya tidak suka jika Bagas selalu tebar pesona, "Sok cari muka!"

Bagas menunjuk wajahnya yang terpahat dengan sempurnya, "Nih muka gue!! Udah ganteng gini, ngapain cari muka lain? Bilang aja lo terpesona," tudingnya.

"NAJISS!!!" semburnya.

Bagas hanya tersenyum tipis ketika melihat sikap Fiya yang sok jual mahal dan tidak murahan. Ia lebih suka seperti ini. Baginya perempuan seperti Fiya layak, bukan hanya layak tapi wajib diperjuangkan.

¤¤¤¤

HAAAIIII BESTIEEEE ...

GIMANA GIH CHAPTER INI?

SESUAI TEBAKAN MEREKA BAKAL TELAT. HAHAHA ...

BTW, ALHAMDULILLAH BAGASKARA UDH 4K SEMOGA BISA NAMBAH DAN BISA TERBIT, AMINNN ...

NAA KALAU MASALAH NEUROSION GIMANA?

HAAAAA ... KALAU YANG ITU HARUS NUNGGU PAST SELANJUTNYA, TETEEP PANTENGIN YA. MASIH BANYAK HAL YANG BELUM TERUNGKAP.

LANJUT BEZZOOOKKK ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang