☣️BAB 34☣️

1.5K 93 2
                                    

Happy Reading♡[05/06/2K22]♡

^Pembunuh dan balas demdam, tolong singkirkan mereka!!^
Satisfya Akira Kirana

Fiya berjalan gontai menuju toilet, kepalanya terasa sakit dan pandangan sedikit buram hingga menabrak benda-benda di sekitar.

Tangannya memegang wastafel, memandang pantulan kaca yang seolah tercermin dirinya.

"Pembunuh! Pembunuh!"

"Harus balas demdam!!"

Semua itu semakin membuat kepalanya terasa sakit.

"Balas demdam! Balas dendam!"

Fiya mencoba melangkah meski kakinya mati rasa, satu keinginannya saat ini hanyalah melenyapkan semua ingatan itu dan fokus pada rencana.

"Fiya!!!" teriak Dhani saat cewek itu hendak jatuh di depan pintu toilet, "Lo mabuk?"

Sponta Fiya bangkit dari pelukan Dhani, "Pala lo! Gue cuma sakit kepala BADUNGG!!" gertaknya kembali sadar.

"Ikut gue!" pinta Dhani dengan wajah super datar.

"Kemana?"

Namun Dhani terlalu malas untuk menjawab pertanyaan yang baginya tidak perlu jawaban. Lagi pula cewek itu akan mengikutinya bila ia terus berjalan.

"Ikut gue!!" ledek Fiya menirukan gaya Dhani.

¤¤¤¤

Bagas merasa resah saat Fiya tidak kembali dari toilet. Apa ia dalam masalah? Sebelum berdiri, Bagas melihat Fiya tengah berjalan bersama ke empat temannya.

"Lo pada kok bisa bareng?" tanya Bagas heran.

"Tadi si Dhani ketemu Fiya di toilet," jawab Faul yang samar-samar oleh alunan music.

"Urusan?"

"Beres!" sahut Dhani.

Sampai sekarang Fiya sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan kelima cowok ini. Sedari tadi hanya berkeliling dan sedikit ceramah dari Dhani membuat kepalanya tambah pusing.

Dan sekarang dengan mudahnya cowok resek bin brengsek itu mengatakan beres dan masalah hilang begitu saja.

"GAWAT!!" kejut Fiya saat berjalan keluar dari club, "Udah malam, gue nggak bilang apa-apa sama Abang gue!!"

"Ini kan, baru jam 7 malam," sahut Faul santai.

"Iya sekali-kali lo ikut kita balik ke markas," timpal Aril.

"Ntar gue bagi camilan gue sama lo," ujar Arya sangat jarang cowok itu akan membagi makanannya pada orang lain.

Fiya tidak tahu harus mengatakan apa, "Tapi ..."

"Gue antar pulang!!" ajak Bagas sembari menaiki motornya.

"Gue pesan taksi aja, lagian_"

"Udah nggak usah ngebantah!" potong Bagas, "Tinggal naik apa susahnya sih?!"

Dari pada berdebat lebih lama yang akan membuang tenaga serta suaranya untuk memperingatkan cowok angkuh ini, nggak guna!

Lebih baik ia diam dan membiarkan semua berjalan sesuai alurnya.

¤¤¤¤


"Ini rumah lo?" tanya Bagas sedikit terkejut melihat tempat tujuannya.

"Rumah Papa gue," balasnya sedikit malas.

"Lo nggak pernah bilang,"

"Karena lo nggak tanya," potong Fiya saat turun dari boncengan motor Bagas, "Lagian lo di kasih tahu langsung nyambar kayak petir," cibirnya.

BUGHH!!

Seeorang dari belakang memberi Bagas bogeman hingga tepi bibirnya mengeluarkan cairan merah pekat. Sekarang, siapa yang akan menyelamatkan Bagas dari amukan singa jantan?

¤¤¤¤

WADAWW WDIDAUWWW, GIMANA GIH CHAPTER KALI INI.

PENASARAN KAN APA YG DI LAKUKAN BAGAS AND FRIENDS DI CLUBB????

DITAMBAH ADA YG NGASIH BOGEMAN SAMA BAGAS, SIAPA LAGI NIH? APA BAGAS BAKAL NGELAWAN?

WAH KALAU NGGAK LANJUT BAKAL NGGAK BISA TIDUR NIHHH ....

BTW, MINAL AIZIN WAL FAIZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN BUAT PARA READERS BAGASKARA. MAAF KALAU NAA SERING BOLOS UP DAN KADANG SEWOT, HEHEHE ...

INSYA ALLAG NAA BAKAL TIAP HARI UPP SATU CHAPTER BIAR NGGAK BERPUSING RIYA, HEHEHE ....

LANJUT BEZOOKKKK ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang