☣BAB 10☣️

3.1K 166 2
                                    

♡[01/04/2K22]♡

Nih Naa balik lagi...

Jangan lupa buat vote dan komen

Jangan lupa buat vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


^Pintar belum tentu cerdas, tapi seseorang yang cerdas akan mudah untuk memanipulasi segalanya.^
Satisfya Akira Kirana

Di waktu yang sama, tetangga kelas 12 IPA 1, yaitu 12 IPS 2 tengah melaksanakan KBM Ekonomi oleh pak Fauzan.

Pelajaran terus berjalan, namun cewek yang duduk di bangku pojok kanan paling depan itu hanya melamun dan sesekali memainkan pulpennya di meja. Entah apa yang ia pikirkan.

"Fiya!" panggil pak Fauzan hingga membuyarkan lamunannya.

Spontan Fiya menatap ke arah pak Fauzan, "Ah! I-iya pak?" gagapnya.

Guru perawakan tinggi serta gagah itu menghela napas, tidak biasanya murid serajin Fiya tidak memperhatikan pembelajarannya.

"Dari tadi bapak panggil kamu Fiya," keluh pak Fauzan mengelus dada, "Sekarang kerjakan soal di papan!"

Mata Fiya terlihat menyengir melihat tulisan di papan putih itu.

'Oh, elastisitas.'

Fiya berdiri lalu berjalan ke muka. Mengambil spidol dan mulai menggores menjawab soal tersebut. 3 menit berlalu, akhirnya Fiya telah selesai melukis jawabannya.

》 Qdx = 20-2Px
Dx = 5
Qdx = 20-2(5)
= 20-10
= 10

》 Qdx = -2
€ = -2×5/10
= 2×1/2
= -1

"Hmm, bagus. Lain kali jangan sampai melamun lagi," kata pak Fauzan langsung diiyakan oleh Fiya tidak lupa ia meminta maaf karena tidak bisa fokus pembelajaran beliau.

Meski lega, tapi pikirannya masih di hantui oleh Gue mau lo masuk Neurosion! bahkan ia merasa bayangan wajah Bagas ada di setiap kedipan mata.

'Fokus Fiya!'

"Lo kenapa?" tanya Lion saat pak Fauzan tengah menutup pelajaran karena bel pergantian jam telah berbunyi.

Fiya menatap malas ke arah Lion, "Nggak papa," ujarnya sembari duduk di kursinya.

"Lo masih mikirin si Bagas?" Lion tampak menekan Fiya dengan pertanyaan itu.

'Apa lagi ini?!'

Namun Fiya memalingkan wajahnya tanpa berniat membalas pertanyaan bego yang Lion lontarkan padanya.

"Inget sama omongan bokap lo dan_"

"LIONN!!" bentak Fiya hingga menjadi pusat perhatian.

"Lo berdua bisa nggak ribut sehari aja, hah?!" gerutu Kiki mewakili satu kelas, "Lion, lo udah tahu si Fiya lagi badmood malah lo tanyain yang nggak-nggak!"

Sebenarnya satu kelas sudah khatam jika Fiya akan mengamuk bila Lion mulai bicara, seakan mereka seperti air dan minyak.

Fiya tidak ingin membahas masalah ini berlarut-larut, seperti biasa buku akan menjadi pelampiasan baginya.

Meski sebagai pelampiasan, tapi buku itu sangat berharga baginya. Itu saja kenang-kenangan dari almarhuma ibundanya.

Lion beranjak pergi, ia tahu jika saat ini Fiya tidak bisa diganggu, karena setiap keputusannya tidak bisa diganggu gugat.

¤¤¤¤

APA YANG AKAN FIYA LAKUKAN? APA TERUS HIDUP DIGENTAYANGIN NEUROSION?

ATAU MENYERAH DAN MENERIMA TAWARAN YANG BAGI MAYORITAS ORANG SANGAT MENGGIURKAN?

LANJUT SCROL GUYSS ...

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang