☣️BAB 61☣️

1.3K 81 2
                                    

♡[09/06/2K22]♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡[09/06/2K22]♡

^Lo mati, gue party coyy!!^
《Satisfya Akira Kirana》


Pasukan Cobra, Hobbirt Stront dan Vargoba mulai tersedak oleh kedatangan para aliansi Neurosion. Terlebih lagi pergerakan leader mereka telah dilumpuhkan oleh pemimpin besar ZeusportZ dengan katana legendarisnya.

Formasi cakram milik Neurosion diadopsi untuk satu aliansi. Dimana dari kubuh Barat anggota Neurosion yang kembali bangkit. Kubuh Utara berkibar bendera berlambangkan luasnya angkasa luar elips dengan Warriour Putra Airlangga memimpin pasukan Osuvoxy dengan gagah.

Kubuh sebelah selatan terdapat pasukan dewa Yunani ZeusportZ dipimpin oleh Samuel Dhani Anggara, menggantikan Dangreus Kaizo Ariezs karena cowok itu sudah tidak tahan untuk membantai. Sedangkan kubuh sebelah timur menjadi kejutan bagi semua orang, bendera hitam gradasi maroon dengan burung emas terbakar, Geng Phoesonix ikut andil untuk masalah kali ini.

"Wihhh ... rame banget!" seru Putra saat berhasil mengepung pasukan musuh.

"KALI INI GUE BANTU LO, GAS!!" teriak Lion yang sampai sekarang diabaikan oleh Bagas, karena ia masih sibuk untuk memeluk seseorang, "Pepet terus!! NGGAK KASIAN SAMA YANG JOMBLO!!" lanjutnya kesal.

Kembali ke medan perang, masing-masing pasukan aliansi bergerak sesuai arahan dari masing-masing Leader. Ada yang bertempur ada pula yang membantu menangani pasukan Neurosion yang cedera cukup parah. Untuk Neurosion, ZeusportZ dan Phoesonix, leader mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

"Bisa lepasin?" tanya Bagas dengan wajah polos yang dirindukan Bagas.

Sayangnya Bagas malah menggelengkan kepala seperti anak ayam, tanda penolakan.

"Lo punya malu nggak?" sarkas Fiya memulai debat dan inilah yang diinginkan Bagas.

"Lo kan tahu, urat malu gue udah putus," balasnya enteng.

"BRO GUE GANGGU NGGAK?" teriak Faul mulai jahil, "EH GUE UDH TAU KALAU ADA BALA BANTUAN, SEENGGAKNYA LO BANTUIN KEK!" lanjutnya membuat Bagas terpaksa melepas pelukannya dan bersiap untuk menyerang.

Tangannya meraih katana legendaris yang selama ini hilang. Masih tajam dan liontin rasi bintang itu tidak hilang. Sepertinya si pencuri merawatnya dengan baik.

"Hm, kayaknya lo pecinta benda tajam sampai tahu cara merawatnya." puji Bagas pada seseorang yang bodoh amat dengan pujian yang ia lontarkan.

Fiya sendiri langsung mengeluarkan senjata miliknya yang selalu menemaninya dalam segala situasi.

"Kita lihat, sejata siapa yang paling tajam!" tantang Fiya sembari memainkan pedang fantasi yang ia buat dengan sang kakak.

"Ok, siapa takut," balas Bagas sembari merapikan rambutnya yang basah.

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang