☣️BAB 44☣️

1.3K 70 3
                                    

Happy Reading♡[21/05/2K22]♡

^Kata nenek moyang dulu, kalau bersin terus berarti ada yang kangen.^
Mang Ujang


Prprriittt ...

Bola melambung tinggi dan langsung disambar oleh tangan Bagas dengan epicnya. Memang gelar the best caption Basket Provinsi bukan hanya tulisan diatas kertas, tapi memang bukti nyata dari pemimpin Neurosion ini.

Planning, organizing dan controlling berhasil dilakukan Bagas sebagai caption di timnya. Setiap SMABA mencetak skor, suara ricuh dari tribun SMABA terdengar menggelegar.

Sayangnya seseorang yang sedari tadi Bagas harapkan kedatangannya malah tidak terlihat dimana pun.

'Lo dimana?' batin Bagas mulai lengah, hingga Putra berhasil mengambil bola dari kontrolnya. Meski kebobolan satu kali, tapi itu termasuk keteledoran besar bagi Bagas.

"Lo kenapa, Gas?" tanya Faul di tengah pertandingan.

"Sory, gue nggak fokus," balasnya sembari mengusap keringat di dahinya.

Di tempat lain, seseorang yang sedang Bagas pikirkan tengah duduk santai sembari menunggu pesanan bakso Mang Ujang di kantin. Jujur, ia kurang berminat untuk menonton sesuatu di tengah-tengah kerumunan manusia, tapi bukan berarti ia tidak menyukai pertandingan Basket.

Membeli bakso Mang Ujang tanpa antre adalah suatu kebahagiaan bagi Fiya, terlebih lagi kondisi kantin yang sepi manusia, mungkin tinggal pedagangnya saja.

Mang Ujang datang membawa seporsi bakso komplit, "Nih, bakso spesial buat Neng Fiya langganan Mamang," ujarnya dengan logat Sunda.

"Makasih Mang," girangnya sampai langsung menyeruput kuah original,

"Ha-ha-hachikkk!!!" untuk sekian kalinya Fiya merasa hidungnya gatal sampai bersin tidak karuan.

"Neng Fiya teh sakit?" tanya Mang Ujang sembari menarik kursi untuknya duduk di sebelah Fiya.

"Nggak kok, Mang. Cuma dari tadi hidung Fiya gatal pingin bersin mulu," jelasnya, sembari meracik bakso dengan sambal cabai meriah, minimal 5 sendok maksimal 10 sendok biar ngower-ngower.

"Kalau kata nenek moyang Mang Ujang teh, biasanya kalau bersin terus berarti ada yang kangen sama Neng Fiya atuh," jelas Mang Ujang membuat menyembur kuah bakso ke arah Mang Ujang.

"Astagfirullah ..." nyebut Mang Ujang.

"Maaf, Mang."

"Santai aja atuh, Neng," balas Mang Ujang sembari mengusap wajahnya, lagi pula ia tahu betul hal yang membuat langganannya sampai terkejut seperti itu.

"Kayaknya pertandingan udah selesai, Mamang balik dulu ya Neng," lanjutnya saat melihat kedatangan murid SMABA atau pun SMATAMA di kantin.

Namun hal itu tidak mengurangi nafsu makan Fiya jadi hilang. Harap diketahui kalau makan bakso harus ada minuman dingin sebagai penghilang dahaga.

Kali ini Fiya memesan es kelapa muda di ruko bu Bashar dan sekarang hendak leanding di meja Fiya.

Sebelum minuman itu sampai di tangan Fiya, tiba-tiba tangan glowing akan keringat menayambar minumannya dan meneguk habis sampai tak tersisa.

"Thanks," cicitnya tanpa rasa berdosa setelah meneguk habis minuman orang.

¤¤¤¤

CIIEE ... UDH ADA YANG NGAREP NIH,

SATU KATA BUAT CHAPTER INI!!!

BTW ADA YG PERNAH NGERASAIN KAYAK FIYA NGGAK?

PUNYA BENTENG TAPI DARI DIRINYA SENDIRI UDH PUNYA KEMAMPUAN. ANDAI NAA KAYAK GITU HEHEHE ... PADAHAL CUMA FIKSI.

GPP, MARI KITA HALU DARI PADA SAMA YANG NYATA CUMA NGASIH JANJI MANIS DAN KOMITMEN, HEHEHE ... BERASA CURHAT.

OKE OKE NAA BAKAL BALIK BESOK LAGI DENGAN SESI DEPAT PART ... NGGAK TAHU SOALNYA MEREKA KESERINGAN DEBAT.

SALAM HANGAT DARI NAA ..

LANJUT BESOKKKKKK ....

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang