☣️BAB 62☣️

1.3K 84 5
                                    

♡[11/06/2K22]♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡[11/06/2K22]♡

YOK KASIH KOMEN DAN VOTE NYAA!!!
.
.

^Ini keluargaku, tidak mungkin untuk meninggalkan mereka begitu saja.^
《Bhatalyer Bagaskara Arganesa》


Kedatangan Osuvoxy, ZeusportZ dan Phoesonix berhasil menghentikan kehancuran Neurosion. Kemenangan serta tumbangnya kejahatan yang selama ini tertutup dengan rapi. Meski sakit dikhianati, tapi Neurosion mengambil sisi baik dari adu domba ini.

Bantuan angkatan dan polisi untuk menangkap serta menindak lanjuti kejahatan para pelaku yang selama ini mereka cari. Dan rasa terima kasih pada Angel Phoenix beserta rekan, karena telah membantu tugas mereka.

"Thanks buat kalian semua!" seru Bagas dihadapan sahabat dan Satriya. Sepertinya cowok itu tidak lagi memendam unek-unek di hatinya.

"Sesama aliansi harus saling bantu," ucap Putra sok bijak, "Btw, aliansi kita nambah nih!" lanjutnya bersemangat.

Melihat anggota Phoesonix juga menyetujui hal itu, Fiya sebagai leader hanya bisa menurut, toh ini demi kebaikan bersama.

"Gimana Fiy?" tanya Lion yang merupakan wakilnya.

Fiya hanya menganggukkan kepala tanda persetujuan. Setelahnya ia saling berpelukan dengan semua anggota Phoesonix dan berterima kasih karena telah bersedia mengikuti dirinya dalam misi pembongkaran segala kejahatan.

Terlebih lagi Lion, cowok itu bersedia dicap jelek agar dirinya terlihat polos dan tidak mengerti apa pun. Padahal sebenarnya cowok itu baik dan periang, ya walaupun terkedang Fiya ingin menebas mulutnya yang pedas.

Tapi ia selalu tahu cara untuk menakuti Lion. Ya, dengan cara melempar pedangnya ke arah Lion, apa lagi lurus dengan mata pedang, seperti sekarang.

"BAHAYA GOBLOK!!!" teriak Lion saat ia berhasil menangkap pedang berat itu. Untung saja ada sarungnya atau tidak tangannya akan jadi mangsa.

Hal itu mengundang gelak tawa satu aliansi.

Satriya berjalan mendekati Bagas yang masih berdiri tegap dengan bekas luka yang bisa dibilang parah.

"Makasih Bang. Lo udah percaya sama gue," ucap Bagas saat Satriya berdiri di hadapannya.

"Gue yang seharusnya berterima kasih, karena lo bersedia jadi kambing hitamnya adek gue," balas Satriya sedikit terkekeh.

"LAMPU HIJAU NIHH!!!" teriak Arya kembali histeris.

"Gue rela jadi apa pun di tangan dia," balas Bagas mulai bucin.

"HUAANNJJAAYYY!!!" sambung Faul seperti orang bersin.

"BUAAJINGAAANN!!!" tiru Aril tak mau kalah.

"BUNNSAATT!!!" timpal Putra sebagai singkatan Bucin Bangsat.

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang