♡[02/06/2K22]♡
^Trust me.^
《Bhatalyer Bagaskara Arganesa》Hari semakin sore, senja mulai terbenam digantikan gelapnya malam dengan sedikit tetesan air hujan membasahi bumi. Setelah seharian bersama Fiya, kini Bagas berkewajiban mengantarkannya pulang dengan selamat.
Bagas menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang rumah Fiya.
"Thanks," ujar Bagas sembari membuka helm full facenya, "Thanks for everything," lanjutnya.
Meski tergolong cowok yang memiliki sifat atmosfer, tapi Bagas tahu betul jika cewek di depannya ini tengah gelisah. Terlihat jelas dari sikapnya yang pendiam, tidak seperti biasanya.
Bagas menakup dagu Fiya agar menghadap ke arahnya, "Kalau lo murung, gimana gue punya tenaga buat hajar musuh," ujarnya, namun Fiya masih diam.
"I am oke," balasnya setelah sekian lama hening.
'Andai lo tahu rasa cinta gue juga buat bahaya lo,' batin Bagas.
Bagas melepas takupan tangannya, karena merasakan ponselnya tengah bergetar. Untuk sekilas ia kembali menatap wajah Fiya.
"Gue pergi dulu," ujar Bagas hendak memakai helmnya namun dicegah oleh Fiya.
"Just promise me, you will live." pinta Fiya dengan sorot mata yang sulit diartikan.
Bagas melepas pegangan tangan itu dan menggantinya dengan usapan kepala yang biasanya membuat Fiya sebal.
"Trust me," balasnya penuh keyakinan, lalu berlalu meninggalkan Fiya dengan rasa khawatir.
Setelah kepergian Bagas, Fiya beranjak masuk. Pasti sekarang Satriya akan mengomel karena ia pulang terlambat.
Saat pintu terbuka, bukannya Satriya melainkan Papa Zean yang menyambut kedatangannya dengan tatapan tajam ke arahnya. Dari sorot matanya, terlihat beliau merasa kecewa.
"Masuk!!" perintahnya tegas.
Sama seperti waktu itu Fiya disidang di hadapan keluarga besar. Sayangnya kali ini Papa Zean harus turun tangan.
Beliau duduk di kursi tunggal ruang tamu yang memang selalu ia duduki selama ini.
"Apa Papa kurang memberi kasih sayang pada Fiya?" suara itu tampak berat dan menusuk hati Fiya.
"Papa mengira jika selama ini Papa sudah cukup memberikan contoh agar Fiya patuh sama Papa,"
Kali ini Fiya tidak bisa menahan air matanya, ia benci jika harus mengecewakan sosok yang ia sayangi.
"Bukan seperti itu_"
"Lalu seperti apa? Buktinya Fiya tidak patuh sama Papa!" potong Papa Zean.
"Selama ini Papa tidak pernah meminta apapun, tapi hanya satu Fiya, hanya satu. Dan itu pun demi kebaikan kamu!" Papa Zean memijat kerutan di dahinya, "Papa hanya tidak mau kehilangan lagi, nak."
"Tapi Bagas itu baik, Papa sendiri_"
"SEKALI BURUK TETAP BURUK!!" bentaknya.
Sungguh Zean sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Terlebih lagi ia mendengar informasi dari putranya jika Bagas itu anak geng motor.
Tapi sekarang, Satriya merasa menyesal karena mengadukan hal itu kepada Papanya.
"Sekarang Fiya masuk ke kamar!!" perinta Papa Zean.
"Tapi Pa_"
Papa Zean menarik paksa tangan putrinya, meski ia harus menyeretnya, "MASUK!!"
"Papa Fiya mohon!" lirihnya mencoba melepas cengkeraman tangan Papanya, "Papa dengerin penjelasan Fiya_"
BRAKK!!!
Pintu tertutup rapat dan terdengar suara putaran kunci pintu dari luar.
"Papa ..." lirih Fiya dari balik pintu, ia binggung harus melakukan apa selain menangis dan membiarkan ssemua terjadi begitu saja.
Dari balik pintu, Papa Zean tengah bersandar sembari menahan rasa sakit di dadanya. Jujur, ia tidak tega melakukan semua ini kepada putri kesayangannya, ini terlalu kejam.
'Maafkan Papa, nak. Maafkan Papa.' lirih Papa Zean sembari menitihkan air mata, 'Maafkan aku Ma, aku gagal menjaga putri kita. Aku gagal!!'
¤¤¤¤
AAAAAAA .... PLEASE KENAPA NAA JADI IKUTAN SEDIH PAS KETIK CHAPTER INI???
RASANYA NYLEKIT BANGET DI HATI....
SATU KATA DEH BUAT CHAPTER INI ...
MALAM-MALAM KETIK INI BIKIN SEDIH, APALAGI SAMA DENGERIN MUSIK NOAH AAAA ....
DARI PADA BAPER BERKELANJUTAN, NAA MAU LANJUT BESOKKK ...
AAAAAAAAA ....
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA [TERBIT]
Teen Fiction[Pre-Order💜💜💜🔥🔥🔥] [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA👊👊] Bhatalyer Bagaskara Arganesa cowok tampan dengan sejuta rahasia dan teka teki. Di setiap perbuatannya selalu terselip niat terselubung. Leader geng Neurosion yang tidak tersentuh. Kepemimpi...