☣️BAB 29☣️

1.8K 106 2
                                    

Happy Reading♡♡

^Si pantat kambing mulai berulah, mau bogeman lo!^
Bhatalyer Bagaskara Arganesa


"HAHH?!!" kejut Fiya melihat kehadiran Bagas yang sudah duduk bersinggungan dengannya, "Kemana aja lo?" tegurnya keras.

"Dari tadi udah di sini," balas Bagas dengan santainya.

"Terus kenapa lo pakai telepon gue segala?" emang kayak gini kalau pas lagi bingung, mulut cenderung ngedumel mata ngebuta.

"Cuma mastiin,"

"Nggak guna ngomong sama lo!!" cibir Fiya sembari berdiri mengambil sepedanya, "Koran?!"

"Koran lo udah gue anter, pulang sono! Sakit mata gue lihat lo!!" maki Bagas seenak jidatnya.

"NAJISS!!" maki balik Fiya pada Bagas yang sibuk memainkan smartphone nya.

Fiya melanjutkan perjalanan pulang begitupun dengan Bagas. Namun kedua orang ini sibuk berdebat hingga tidak menyadari bila setiap pergerakan mereka telah diawasi.

"Wallaa ..."

¤¤¤¤

Tengah perjalanan Bagas berhenti sejenak untuk merespon telepon dari anak kecebong sebelah. Setiap langkahnya terganggu akibat smartphone nya terus bergetar.

"Sh*t!" maki Bagas hampir saja membanting smartphone berharganya. Sebenarnya bukan smartphone nya yang berharga, tapi tersimpan banyak rahasia di dalam setan gepeng itu.

Si Pantat Kambing mengirim foto.

Bundaran yang sedari tadi berputar, kini mulai penuh dengan line hijau. Bagas membulatkan mata sekaligus menggenggam erat smartphone nya itu.

Si Pantat Kambing: Ternyata selera lo kayak gini, jadi penasaran gue

Tak banyak waktu yang dibutuhkan bagi Bagas untuk menghubungi balik baj*ngan itu.

"BANGSAT!!" tegas Bagas saat teleponnya telah tersambung,

"Kalau lo sentuh sehelai rambut dia, JANGAN HARAP LO BISA LIHAT MATAHARI TERBENAM ANJINGG!!!" ancam Bagas penuh penekanan, sungguh dia telah memancing emosinya.

"Sloww bro, gue cuma pingin tahu cewek selera lo," jawab Rico terdengar santai, seakan ia menghiraukan ancaman dari musuhnya tadi.

"HE BANCI!! Lawan gue kalau lo berani, ANJING!!!" suara Bagas semakin meninggi, tidak peduli dengan tatapan aneh dari orang yang halu-lalang.

"Gue banci?" Rico kembali mencari kata yang cocok untuk memancing emosi Bagas,

"Terserah apa kata lo, yang penting gue puas hahaha ..." suara tawa itu begitu menyakiti hati serta pendengaran Bagas, akhirnya ada hal yang bisa bikin hati Bagas sakit.

"BANGSATT!!!"

"Sebaiknya lo cepat, karena gue udah_"

"PANGECUT!! LAWAN GUE ANJING!!!" Bagas mendengar suara tuttt ... tuttt ... dari smartphone,

"HALLO! HALLO!!!" teriaknya saat panggilan telah terputus.

"SH*T!! EMANG CARI MATI!!!" pekiknya kesal lalu berlari sekencang mungkin.

Meski Bagas percaya jika Fiya bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi ia tidak melupakan satu fakta bila Fiya adalah seorang perempuan. Bagas berharap ia tidak terlambat untuk kedua kalinya.

"Tunggu gue, Fiya ..."

Bagas berlari menelusuri jalan yang telah ia lalui. Tak peduli apa yang akan terjadi, tapi ia harus bisa melindungi seseorang yang istimewa baginya. Wajahnya tersirat rasa takut, rasa lelah ini tidak akan sebanding dengan rasa khawatirnya.

¤¤¤¤

WADUH DUH UGH! SIAPA LAGI NIH YANG BAKAL BERULAH?

KALAU NGGAK LANJUT BAKAL KEPIKIRAN SAMPEK NGGK FOKUS TARAWEH NIH, CANDA TERAWEH!!

NGGAK YANGKA LEBARAN TINGGAL NGITUNG HARI, INPO YANG UDAH PADA BAU BAU THR NGGAK?

SEMOGA TETAP SEHAT SELALU DAN TETAP SEMANGAT MESKI NGGAK PUNYA AYANG KAYAK NAA, JOMBLO DULU NTAR LANGSUNG LAMARAN. HUAANNJJAAYYYY!!!!!!

LANJUT BESOKKKKK ....

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang