☣️BAB 46☣️

1.3K 81 2
                                    

Happy Reading♡[23/05/2K22]♡

^Kami tahu betul, jika mereka tahan tebasan katana. Tapi takut jewer telingah.^
NEUROSION x OSUVOXY



"DIAMM!!!" teriak kedua cowok itu membuat Fiya melongo tak habis pikir, seharusnya ia yang marah karena acara makan bakso terganggu oleh kehadiran duo KOPLAK ini.

"Kita war, siapa yang menang dapetin dia!!" tantang Putra seenak jidatnya.

"Eee ... enak be_"

"Gue terima," potong Bagas membuat suasana semakin tegang.

"Kalian jangan aneh-aneh deh," gerutu Fiya bingung harus diapakan dua orang ini.

"Putra, kita baru kenal, jadi lo nggak bisa seenknya ngeklaim gue." pandangan Fiya beralih pada Bagas, "Dan lo Gas, jangan nambah masalah deh, lo itu_"

"Tuh kan, dia lebih ngebela gue," ketus Putra semakin membuat Fiya pusing tujuh keliling.

Bagas tersenyum meremehkan Putra, " Punya kuping itu dipakai!! Udah ditolak masih maksa,"

"Maju lo!!" bentak Putra percaya diri.

"Siapa takut," balas Bagas dengan wajah datar tapi mengintimidasi.

Fiya kalang kabut untuk menghentikan pertikaian ini. Ia sempat meminta bantuan dari Inner Neurosion maupun Osuvoxy, tapi mereka bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dan bukannya mereka tidak mau membantu Fiya, tapi kuncinya itu ada pada dirinya sendiri. Dhani sempat memberikan instruksi melalui tatapan tajamnya.

'Huuhhh ... kayaknya gue harus turun tangan,' batin Fiya menghirup napas panjang, menahan kekesalan yang terselip di dada.

Sebelum dua cowok ini saling adu jotos, ayunan tangan mereka terhenti di udara. Keduanya memasang raut wajah yang sama, meringis kesakitan. Bedanya tubuh Bagas terangkat ke kiri dan Putra ke kanan.

"Aduh-duh-duh-duh ..." kurang lebih seperti itulah ringisan Bagas dan Putra saat Fiya menjewer indah telinga mereka.

"Uuhhh, pasti sakit," canda Arya disusul tawa renyah yang menggemuruh.

Sungguh momen langka saat dua cowok famous dan terkenal galak itu meringis kesakitan hanya karena dijewer telinganya. Banyak siswa yang mengabadikan atau hanya sekedar menjadi penonton.

Sayangnya hal itu tak berlangsung lama saat Bagas berhenti meraung dan menatap sinis setiap orang yang menertawakan keterpurukannya. Itu pun Bagas lakukan tanpa sepengetahuan Fiya, emang dasar cowok.

"Fi-fiya sakit, lepasin!!" titah Bagas kembali meraung kesakitan.

"ENAK?!!" tanya Fiya penuh penekanan, seakan ia melampiaskan segala kekesalnya. "Masih mau lanjut?!!"

Bagas dan Putra terus meraung seperti anak harimau yang dihukum induknya. Dan yang paling parah, tidak ada yang berani menyelamatkan dua orang ini. Apalagi para Inner Neurosion dan Osuvoxy, dilihat dari mana pun mereka tidak ada nasfu menolong leadernya. Emang dasar anak buah nggak ada AKHLAK!!

"KAPOK GUE IKUTIN RENCANA LO, GAS!!" sesal Putra membongkar kejahilannya dengan Bagas.

'Sh*t!!'

"EMBER BANGET MULUT LO ANJING!!!" umpat Bagas pada Putra.

"ANJIRR STANDAR GUE JATOH!!" maki Putra merasakan apa yang pernah diceritakan Bagas.

Setelah mendengar pengakuan dari mulut Putra, Fiya semakin kesal sampai menarik telinga keduanya lebih kasar. Hal itu semakin membuat Bagas dan Putra berteriak kesakitan

"Oh, jadi lo berdua punya rencana buat ngerjain gue?!!" sarkas Fiya dengan tatapan super menyeramkan.

"GALAK BANGET PACAR LO, GAS!!! SEBELAS DUA BELAS SAMA NYOKAP LO!!!" ketus Putra lancang.

Jika saja tidak dalam posisi darurat, pasti Bagas tidak akan segan menebas leher Putra karena mengolok Mamanya.

"Kenapa jadi bawah Nyokap gue, Bangs*t!!" lagi-lagi Bagas berkata kasar karena kesal dengan kegoblokan Putra.

Semua kembali tertawa melihat perangai dua rival ini. Terlebih lagi Inner Neurosion dan Osuvoxy yang mengenal betul kebadass-an mereka, tahan tebasan katana tapi takut dijewer telinga.

Penderitaan berakhir saat Fiya melepas capitan tangannya dari telinga Bagas dan Putra, hingga membuat telinga mereka memerah.

"Telinga gue nggak mirip peri, kan?" tanya Putra dijawab gelengan kepala oleh para Inner Neurosion.

"Pengganggu!!" maki Fiya lalu beranjak ke meja teman-temannya, tak lupa ia juga membawa sisa bakso Mang Ujang.

Setelah kepergian Fiya, kelima Inner Neurosion duduk di satu meja yang sama, sedangkan Inner Osuvoxy berada di meja sebelah.

Kali ini Putra bergabung dengan kubuh Neurosion, karena ada hal penting yang harus ia laporkan pada Bagas.

"Hahahah ... mau aja lo Bang diajakin Bagas bangunin singa sahur," canda Arya dengan kebiasaan memanggil Putra dengan sebutan Abang, selain Arya yang lebih muda, sebutan Abang mengingatkannya kepada tukang bakso.

"Terpaksa anjir!! Tapi gue suka selera lo, Gas. GANAS!!" ujar Putra bangga.

"Jangan bertele-tele! To the point!" sarkas Bagas, karena ia tidak ingin bercanda untuk masalah ini.

Putra merubah raut wajahnya 360 derajat, hanya ada tatapan tajam bak elang, "Lo udah dengar kabar_"

"Masalah Cobra?" sambar Bagas penuh kenyakinan.

¤¤¤¤

AAAAHHHH!!!! GILA CHAPTER INI!!!

DUA BADASS INI TAKUT DIJEWER TELINGAH!!!

TAPO ITU NGGAK BERLAKU SAMA MUSUH YA,

SATU KATA BUAT BAGAS DAN PUTRA!!! NAA MAKSA HEHEHE ...

SEPERTI YG DIKATAKAN ANGGOTA GENG, LEADER MEREKA TAHAN TEBASAN KATANA TAPI TAKUT DIJEWER TELINGAH.

APALAGI JEWERAN MAUT MAMA NISA, ANAKNYA BADASS IBUNYA GIMANA YA???

ESIT, BAGAS ITU NGGAK ADA MIRIP2NYA SAMA MAMA NISA TAPI ADA SESUATU YG BAGAS PUNYA SAMA PERSIS KYK MAMA NISA.

PPENASARAN?

TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAA ...

LANJUT BESOKKKK ....

BAGASKARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang