5. Hukuman

11.7K 587 8
                                    



Happy Reading!

*****

"Non Sheila, ayo sarapan!"

"Iya bi!"

Seorang gadis dengan rambut panjang yang di gerai dengan seragam sekolah yang melekat pas di tubuhnya itu terlihat menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Astaghfirullah Non, ini apa?" tanya bibi saat melihat apa yang ada di rambut nona mudanya.

"Jepitan bi," ucap Gadis itu kalem lalu duduk dan memakan sarapannya.

Bi Sari menatap Sheila dengan tatapan intens dan menggeleng pelan.

"Emangnya boleh pake beginian?"

"Yailah bi, boleh dong. Masa nggak?"

Bi Sari lalu menghela nafas, percuma saja menasihati Nona mudanya ini. Tapi dia benar-benar terkejut saat melihat sebuah laba-laba kecil yang bertengger di rambut Sheila, di kiranya tadi laba-laba sungguhan, taunya hanya jepitan.

"Non gak pake Make up kan?"

"Nggak, dong. Kan aku udah cantik, nanti kalo dandan malah ngiranya bidadari."

Bi Sari terkekeh kecil.

"Yaudah, makan yang banyak non."

Sheila tersenyum. "Siap bu bos!"

Tatapan mata Sheila mengedar ke penjuru meja makan yang kosong dan hanya mereka berdua.

"Abang mana?"

Mendengar pertanyaan itu sontak membuat Bi Sari menepuk dahinya pelan.

"Aduh, maaf Non. Bibi lupa ngasi tau kalo den Sargas ada kerjaan di luar negeri."

"Berapa lama?"

"Satu bulan katanya, Non. Itu juga di percepat."

Sheila mengerutkan kening. "Berarti kalo di perlambat berapa?"

"2 bulan non."

Sheila mencebikkan bibirnya. Jadi ini maksud Sargas baik padanya? Karena ingin pergi ke luar negeri. Ah sudahlah, lagian ia sudah biasa di tinggal. Hal yang membuat Sheila kesepian, untung saja masih ada Bi Sari di sisinya.

"Aden berangkat tadi malem, non. Mau pamit sama non tapi takut ganggu, katanya juga itu dadakan."

Sheila hanya mengangguk saja tanpa membalas. Ya mau dibalas apalagi? Ia tetap kesal dengan abangnya itu.

Setelah menyeruput susu putih di atas meja, Gadis itu bangkit lalu menatap Bi Sari.

"Almamater yang kemarin minta Sheila cuci mana, bi?"

Bi Sari ber 'oh' ria, ia terlihat pergi sebentar dan kembali lagi sambil membawa sebuah paper bag.

"Makasih bi."

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang