27. Dekap yang hangat

10.8K 531 1
                                    


"Happy Ending kita gak harus di satu chapter."

Terus seperti ini, ya? Jangan berubah.

_Sheila_

Happy Reading!

*****

"Aw."

Leon mengulurkan tangan pada seorang gadis yang baru saja jatuh itu.

"Leon!"

Leon tersenyum, ia mengenal gadis itu, makanya segan mengulurkan tangan.

Dahinya mengernyit melihat keadaan si gadis yang jauh dari kata baik-baik saja.

Ia berjongkok, melihat lutut gadis itu yang memerah dan lecet.

"Kok bisa begini?" ucap Leon sambil menatap mata indah itu dengan tajam.

Tapi gadis itu diam saja.

"Gue yakin lo luka sebelum jatuh di sini."

Sheila tak mengatakan apapun. Yah, gadis itu adalah Sheila.

Setelah tadi ia menjenguk teman-temannya, termasuk Manda yang masih dalam masa pemulihan, ia memilih mencari Leon.

Untung saja cowok itu sudah terlihat, jadi Sheila tak perlu ke danau malam-malam.

Malam ini agendanya adalah api unggun.

Tapi karena keadaan yang tidak kondusif membuat para guru setuju untuk mengundur acara itu.

"Shei," panggil Leon lembut. Ia tau jika gadisnya sedang tidak baik-baik saja.

Sheila langsung menghambur ke dada Leon. Ia memeluknya erat, menghirup aroma Leon yang menangkan dan seketika ia mendapat kenyamanan.

"Gue takut," ucap Sheila masih pada posisi yang sama.

Leon menghela nafas, tubuh bergetar Sheila membuat ia marah pada dirinya sendiri.

Ia mengelus punggung Sheila lembut dan mengecup rambutnya.

"Katanya troublemaker?" kata Leon terdengar mencibir membuat Sheila mencubit pinggangnya.

"Gue liat mereka kesurupan," ucap Sheila, ia semakin menenggelamkan wajahnya di dada Leon, puas mendengar detak jantungnya yang terdengar sangat kencang.

"Mau tidur sama gue?" tanya Leon.

Sheila mendongak.

"Emang boleh."

"Boleh lah, lo kan istri gue."

Pipi Sheila sontak memerah, ia kembali bersembunyi di dada Leon.

"Di rumah aja kita gak pernah."

"Kan sekarang beda cerita," ucap Leon. Mereka sudah melepaskan pelukannya dan saling pandang.

"Nanti ketahuan."

"Nggak akan."

Sheila menatap Leon, mata tajam itu terlihat sangat yakin dan serius membuat ia menghela nafas dan mengangguk pelan.

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang