"Kadang kala, hati dan logika tak sinkron dan keadaanlah yang akan di salahkan.".
.
.
.Happy Reading!
*****
"Nanti gue berangkat sendiri aja," ucap Sheila sambil mengelap sekitar bibirnya dengan tissue.
Leon menatap Sheila tajam. "Dan biarin lo naik motor sendiri gitu?"
Bukan tanpa alasan Leon mengatakan ini, ia sangat tahu jika Sheila pasti akan melakukan itu karena kemarin ia meminta motornya dikirim ke sini.
"Kan biasanya juga begitu," jawab Sheila sangat santai.
"Mulai sekarang dan seterusnya gak boleh."
Sheila menyipitkan matanya, menatap Leon dengan ekspresi tak suka.
"Kenapa lo harus larang gue?"
Leon menghela nafas sejenak, kadang kala ia harus memasang benteng tersabar di dunia saat menghadapi Sheila yang kadang polos menjengkelkan.
Ditatapnya manik coklat Sheila yang berpendar indah itu dengan hangat.
"Gue hanya mencegah hal-hal yang gak di inginkan terjadi."
"Tapi lo gak berhak larang gue." Sheila menaruh sendoknya dengan kasar hingga terdengar bunyi nyaring.
"Ayah aja bahkan gak ngurusin urusan pribadi gue, tapi lo?"
Leon hendak berbicara tapi Sheila langsung memotong.
"Karena lo suami gue dan lo berhak atas gue? Kak Leon yang terhormat. Denger, ya. Pernikahan ini aja bahkan masih abu-abu bagi gue, jadi gimana bisa gue mematuhi aturan rumah tangga yang gak jelas ini?"
Sheila bangkit berdiri sambil menyambar tas ranselnya. Mood nya benar-benar memburuk karena Leon.
"Sheila!"
Leon Lagi-lagi menghela nafas saat gadis itu sudah pergi begitu saja.
***
"Lo kemana aja? Kok izin gak masuk lama banget?"
Sheila menatap Manda dengan canggung. Sekarang ini ia bingung bagaimana akan menjelaskan pada Manda. Masa iya ia bilang jika dirinya kemarin menikah dengan ketos kebanggaan Bina Bangsa? Yakali, yang ada Sheila diejek halu oleh Manda.
Sheila tersenyum kaku dan duduk di bangkunya masih dengan tatapan mata Manda yang tak pernah berubah.
"Abis jalan-jalan, biasa bisnis orang tua."
"Kenapa lo harus ikut?" tanya Manda sambil menatap bingung Sheila yang sontak menggaruk rambutnya yang tak gatal.
"Ya.. Mereka maksa jadi gue harus ikut deh," ucap Sheila tersenyum kaku.
Manda mengangguk, sepertinya ia percaya.
"Maaf ya Man." batin Sheila. Ia berjanji akan berterus terang padanya suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE (End + Revisi)
Teen FictionLeon Skala Pradipta, seorang cowok yang memiliki segala definisi kata sempurna, dari paras, sikap dan otaknya harus mengalami suatu peristiwa yang merubah hidupnya. Sheila Zevanya Andromeda, seorang gadis keras kepala dan pembangkang namun cantik it...