22. Rencana camp

10.2K 511 1
                                    

"Cinta itu tentang timbal balik, namun mencintaimu membuatku sadar jika semua tak tentang timbal balik, tapi sabar."

.
.
.
.

At My Worst - Pink Sweats

Happy Reading!

*****

Setelah kejadian tadi malam, baik Sheila dan Leon saling mendiami satu sama lain. Sheila yang kesal karena tingkah Leon tadi malam, dan Leon yang memasang sikap dingin.

Bahkan saat sholat saja mereka seperti melakukan formalitas seperti Sheila mencium punggung tangan Leon.

Ya sama seperti berangkat sekarang.

Mereka memang satu mobil, raga mereka juga dekat, tapi seakan berada di dunia berbeda.

"Bisa stel musik gak?" ucap Sheila karena tak nyaman dengan suasana ini.

Leon tak mengatakan apapun selain mencari musik yang cocok untuk menemani perjalanan mereka.

Lagu milik Tulus yaitu hati-hati di jalan mengalun cukup keras.

Leon kembali memfokuskan diri saat lampu sudah berganti hijau, Sedangkan Sheila menatap keluar jendela.

"Gue baru tau kalo lo suka lagu yang mellow gini," ucap Sheila menoleh pada Leon, gadis itu lalu mengatupkan bibirnya saat sadar jika mereka sedang perang dingin.

"Gue juga baru tau kalo lo suka denger musik," balas Leon tak lama dari itu.

Sheila langsung menoleh ke Leon. Cowok itu mengambil tangannya lalu digenggam, ia juga mengelusnya lembut.

"Sorry," ucap Leon tulus. Ia menatap Sheila dalam-dalam.

"Maaf karena gue selalu ngekang lo, atau mengganggu kesenangan lo, maaf juga karena gue suka possesive sama lo."

Sheila tak mengatakan apapun.

"Gue ngelakuin ini karena lo istri gue, Shei. Gue gak mau lo kenapa-napa. Gue cuma menjaga lo dengan cara gue," ucap Leon lagi.

Sheila mengangguk saja, hal itu membuat raut wajah Leon berubah sedih. Ya, cowok itu hanya seperti ini jika dengan Sheila.

Tapi tak lama, Leon merasakan ada sesuatu yang bersandar di bahunya.

Ia menoleh, melihat Sheila yang sedang bersandar dan tangannya menggenggam balik satu tangan Leon dan memainkannya.

"Maaf juga," ucap Sheila pelan.

Leon tersenyum kecil. Bibirnya mengecup lembut puncak kepala Sheila, sedangkan gadis itu masih nyaman di posisinya.

Lihatlah, mereka sebenarnya saling peduli bahkan mungkin suka, hanya saja mereka enggan mengucapkannya.

***

"Lo belajar apa tadi malem?" tanya Manda.

"Gak belajar apa-apa, gue baru aja belajar tadi pagi," jawab Sheila. Itu juga di suruh leon.

"Lo mah santuy, ya," ucap Manda mengangkat sudut bibirnya.

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang