56. Ice Cream

6.5K 286 0
                                    


"People come and go. But, aku cuma mau kamu."

***

Happy Reading!

***

Sheila menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Sedari tadi hanya ada keheningan yang menyapa mereka, bahkan musik yang biasanya dinyalakan pun tidak.

Perempuan itu masih terlihat tidak bisa menerima semua masalah yang terjadi hari ini. Ya tentu saja, memang perempuan mana yang senang dihina? Apalagi ini menyangkut buah hatinya.

"Shei, kita ke rumah sakit ya? Kamu kelihatan pucet," ucap seseorang yang sedari tadi mencuri pandang pada Sheila.

Sheila diam.

"Shei," panggil Leon kali ini dengan satu tangan yang menggenggam tangan Sheila.

"Leon, aku mau berhenti sekolah aja."

Mendengar perkataan itu membuat Leon meremat stirnya diam-diam. Bukan karena perkataan Sheila yang ingin berhenti sekolah, Leon tentu sangat tau jika Sheila pasti akan berhenti cepat atau lambat. Tapi bukan dengan cara ini juga, Leon tidak bisa melihat kesedihan dimata cantik itu.

Leon menghela nafas. Ia tersenyum menenangkan sambil mengusap kepala Sheila lembut.

"Iya, besok aku urus."

Sheila akhirnya menoleh pada Leon dengan wajah yang masih tersisa air mata membuat Leon segera menghapusnya.

Lalu cowok itu kembali fokus ke depan.

"Mulut mereka jahat banget," cetus Sheila.

"Iya, biar nanti Allah yang balas." dan gue juga pastinya.

Sheila menyandarkan kepalanya pada bahu Leon sambil memegang tangannya.

"Aku sayang sama kamu."

Leon mengernyitkan kening. Tentu saja ia juga begitu.

"Aku mau kamu selalu kaya gini Leon, jangan berubah ya?"

"Kok kamu ngomongnya ngelantur gitu?" sahut Leon.

"Aku cuma ngomong."

Leon tersenyum kecil. Ia menepikan mobilnya sejenak lalu menoleh membuat tatapan keduanya bertemu.

"can i?"

Sheila sedikit terkekeh."Emang harus izin dulu? Biasanya juga nggak."

"Biar keliatan sopan."

Sheila Menggeleng pelan sedangkan Leon langsung memeluk perempuan yang dicintainya itu dengan lembut. Ia mengusap kepala Sheila lalu mengecupnya.

Lama mereka berpelukan hingga Sheila tiba-tiba menyeletuk.

"Aku akan selalu baik-baik aja kalo kamu disisi aku."

Leon mengangguk. Ia makin mengeratkan pelukannya.

"Aku juga."

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang