8. The wedding

14.8K 634 5
                                    


"Ternyata takdir sebercanda itu, ya?"


.
.
.
.

Happy Reading!

*****

Plak!

"Harusnya lo gak nerima pernikahan ini!"

Wajah Leon tertoleh kesamping berkat tamparan Sheila, tidak cukup keras tapi Leon bisa mendengar nada putus asa bercampur marah di sana.

"Lo udah gila ya, kak?! Gimana bisa lo setuju nikah muda? Lo pikir semua bakal berjalan lancar? Apa lo gak mikirin masa depan?"

Nafas Sheila memburu seperti habis lari Marathon. Ia menatap Leon dengan tatapan tajam bercampur benci.

"Tenangin diri lo," ucap Leon pada akhirnya. Berbeda dengan Sheila, cowok tampan itu nampak tenang bahkan setelah Sheila Menamparnya.

"Gimana bisa lo bilang gitu?" Sheila mendengus kesal.

"Terus lo maunya gimana?" tanya Leon.

Sheila menatap Leon lelah.

Sheila duduk di bangku taman dengan tatapan tak mengarah pada Leon. Ia sedikit merasa bersalah karena telah menampar Leon. Padahal jika difikir lagi, Leon telah menyelamatkannya.

"Emangnya lo gak khawatir kalo gue grepe-grepe lo waktu itu?" tanya Leon dan Sheila langsung menatapnya horor.

Leon mengulum senyum tipis.

Ia ikut mendudukkan dirinya di samping Sheila. "Lagian bener apa kata Daddy gue."

Sheila menoleh pada Leon. "Tentang gue bakal rugi?" tanyanya.

"Iya. Salah gue juga yang udah peluk lo duluan."

"Kenapa lo lakuin itu?"

"Karena waktu itu lo kedinginan. Sorry."

Keadaan hening. Sheila tak mungkin menyalahkan Leon lagi. Bisa dibilang ini adalah musibah. Namun tetap saja.. Argh!

"Gimana bisa kita jalanin pernikahan itu? Membangun rumah tangga gak gampang, apalagi lo dan gue masih sekolah, belum punya apa-apa. Gue juga belum bahagiain orang tua gue."

Leon menatap Sheila yang kala itu sedang menatap air mancur di depannya dengan tatapan kosong. Cowok tampan itu sedikit tidak menyangka jika Sheila mempunyai pemikiran yang luas. Leon kira, Sheila hanya takut masa remajanya direnggut karena kejadian ini.

Leon pun begitu, Ia tentu tak begitu setuju dengan adanya pernikahan. Namun jika difikir lagi, ini yang terbaik. Leon tak bisa menjamin jika ia akan acuh pada Sheila setelah melihat dirinya yang kemarin tak tega pada gadis itu.

"Kita bisa coba."

Tangan Leon terulur mengusap kepala Sheila lembut membuat tatapan mereka bertemu.

"Kalo kita gagal?"

"Akan gue usahain untuk menikah sekali seumur hidup gue doang."

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang