57. Hilang

6.1K 289 1
                                    


"Aku masih ada sampai disini, melihatmu kuat setengah mati, seperti detak jantung yang bertaut."

***

Happy Reading !

***

"Non, udah atuh, biar bibi aja." Bi Asih meringis kecil melihat majikannya itu bergerak lincah kesana kemari membawa masakan.

Ia takut ada apa-apa mengingat kondisinya yang tidak hanya sendiri.

"Ih, biarin Bi. Aku lagi semangat banget buat bekal Leon."

Bi Asih menggeleng pelan. Dalam hati berdo'a semoga semua ini terus berlanjut sampai mereka tua nanti. Karena sebagai sosok yang dekat dengan Leon, tentu ia ingin sebuah kebahagiaan untuk pemuda yang sudah ia anggap sebagai anak itu.

"Pasti Non Sheila ngidam ya?"

Sheila yang sedang menyendok nasi itu menatap Bi Asih dan tersenyum malu dengan pipi yang sudah merona.

Wajar saja, Bagaimanapun juga, Ia masih remaja.

"Yaudah, bibi mau lanjut bersihin kolam ikan dibelakang ya, non."

"Okee bi. Hati-hati."

Bi Asih mengacungkan jempolnya dan berjalan ke belakang rumah, sementara Sheila Kembali sibuk menaruh ini itu di kotak bekal tersebut.

"Sayang. Liat hape aku gak?" tanya suara berat yang tiba-tiba sudah melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Sheila, bahkan kepalanya sudah menopang di bahu perempuan itu dengan hidung yang mengendus harum wangi sang istri.

"Kan lagi di charger?"

"Hm? Gak ada tuh." Leon cuek menjawab sambil terus menciumi rambut Sheila.

Sheila menghela nafas."Lepas dulu, aku mau cari."

"No. Aku lagi manja hari ini." Sheila terkekeh kecil lalu menyentuh tangan Leon yang sedang mengelus perutnya.

"Orang manja tuh gak bilang-bilang ya."

"Ya biar kamu peka."

Sheila hanya mengangguk dan menikmati ciuman Leon.

"Masak apa?"

"Makanan kesukaan kamu," jawab Sheila membuat Leon serta merta melepas pelukannya. Ia menatap meja makan yang penuh dengan lauk favoritnya.

Leon mengelus pipi Sheila lembut."Padahal Aku gak minta, takut kamu cape."

"Masak kaya gini gak setiap hari kan? Udah deh, jangan terlalu manjain aku."

Leon menghela nafas perlahan."Iyadeh, tapi jangan sering-sering oke?"

Sheila membalasnya dengan deheman kecil. Moodnya sedikit memburuk karena respon Leon tak sesuai ekspektasi.

"Ayo sarapan dulu."

Leon menurut. Ia segera duduk sambil memperhatikan Sheila yang sedang mengambilkan makan untuknya.

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang