"Yakin gak mau mengucapkan suatu hal yang sudah seharusnya kamu ucapkan?".
.
.
.Happy Reading!
*****
Agenda sore ini, yaitu makan. Untung saja pihak sekolah memberikan jatah makan dan tidak perlu memasak. Jika tidak, Sheila tak ingin makan. Ya karena tak ingin memasak. Sesimpel itu.
Sheila, Manda, Siska dan Adel menggunakan tikar sebagai alas mereka makan dengan duduk bersama.
"Enak, mau coba?" ucap Manda sambil menyodorkan makanannya pada Sheila.
Sheila mengangguk lalu membuka mulutnya.
Manda menyuapinya dan terkekeh.
"Nih," ucap Sheila sambil menyodorkan makanannya juga.
"Kalian udah serasi banget, ya," ucap Siska terdengar menyindir.
"Iya dong. Kan kita adalah bestie."
"Najisun."
Mereka kembali terkekeh, tapi tak lama diam karena Mereka melihat anggota OSIS yang sedang memantau, sedang berjalan di depan tenda mereka.
"Pagi kakak OSIS," sapa Siska Dan Adel. Mereka berani begitu karena itu teman sekelas mereka.
"Makan mulu, mana gak bagi-bagi."
"Nih, mau gue suapin?" ucap Siska sambil mengangkat jatah makan miliknya.
Anggota OSIS yang merupakan kelas 12 itu langsung berbinar dan hendak menghampiri, tapi temannya sudah lebih dulu menahan.
"Jaga image."
Sheila terkekeh. Entahlah, ia merasa receh hari ini.
"Oo, jadi ini yang namanya Sheila?" ucap teman cowok itu yang lain. Ia menatap Sheila dengan takjub.
"Ternyata lebih cantik dari omongan orang, ya."
Sheila mengangkat alis. Jadi banyak yang membicarakannya, ya? Ah, itu hal biasa sih. Jadi saja ia memasang wajah kalem.
"Ya iyalah, emang lo pikir?" sewot Manda.
"Boleh gue--"
"Gak boleh, udah sana balik. Tenda kita udah aman," putus Siska. Ia sudah tau apa yang akan dibicarakan cowok itu.
Cowok itu hendak protes tapi seseorang lebih dulu datang dan berdehem pelan.
Sheila yang salah tingkah, tapi ia berusaha menyembunyikannya.
"Ngapain di sini?" tanya orang itu dengan nada datar.
"Ini, gue ma--"
"Mau godain cewek?" tebak Leon yang sialnya tepat sasaran.
"Gak gitu, Le--"
"Kembali tugas atau kalian gue hukum," potong Leon.
Mereka menggaruk rambutnya yang tak gatal dan pergi dari sana dengan perasaan malu pastinya. Ya, salah mereka juga yang mencari masalah.
Setelahnya Leon juga pergi, tapi sempat menatap Sheila beberapa detik, dengan ekspresi penuh arti.
"Seger banget mata gue, la," ucap Manda heboh.
"Leon emang gak bisa dikatain jelek, si. Walaupun lagi keringetan sekalipun," celetuk Adel. Ia juga kagum dengan visual teman kelasnya itu.
"Ye! Masih gantengan juga crush gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE (End + Revisi)
Teen FictionLeon Skala Pradipta, seorang cowok yang memiliki segala definisi kata sempurna, dari paras, sikap dan otaknya harus mengalami suatu peristiwa yang merubah hidupnya. Sheila Zevanya Andromeda, seorang gadis keras kepala dan pembangkang namun cantik it...