2. Ketua OSIS

14.5K 672 23
                                    

Happy Reading!

*****
"Maaf," ucap Sheila dengan nada datar.

Cowok yang tadi menolong Sheila  itu mengangguk dengan ekspresi penuh arti lalu menatap seseorang yang sengaja mendorong Sheila dengan  datar.

"Kak, gak seharusnya lo begitu."

"Ya maaf. Lagian dia duluan yang nyari ribut," bela gadis itu yang sekarang di ketahui bernama Vanilla.

Cowok itu menghela nafas dan menatap Sheila. "Lo anak baru?"

"Iya."

"Yaudah, gue anter ke ruang kepala sekolah. Belum tau kan tempatnya dimana?"

"Gak perlu, gue bisa sendiri." Sheila menatap malas cowok itu dan berjalan lebih dulu membuat yang lain menatapnya heran.

"Baru kali ini gue liat lo di tolak sama cewek," celetuk cewek yang ada di sebelah Vanila.

Cowok itu menatap punggung Sheila penuh arti.

"Mantan gue."

"Hah?"

***

"Sialan. Kenapa sih gue harus ketemu dia disini?"

Sheila misuh-misuh sepanjang jalan. Gadis itu tak sadar menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang asing juga fisiknya yang unreal.

"Sayang banget, ya. Cantik-cantik tapi gak waras."

Sheila menatap orang yang tadi mengejeknya. Ia melayangkan jari tengah tanpa suara membuat orang itu beserta gerombolannya terkejut.

Namun, Sheila hanya melakukan itu karena ia sedang tidak ingin mencari masalah. Setidaknya belum.

Tepat 1 meter di depannya, Sheila melihat seorang cowok dengan baju rapih dihiasi dengan almamater dan wajah tampan segar yang menyegarkan mata.

Sheila memelankan langkahnya, Ia tidak mau ada insiden tabrakan yang sering terjadi di novel-novel.

Sheila dan cowok itu saling berpapasan namun tidak Saling menatap karena cowok itu yang sibuk melihat ponselnya, dan Sheila yang melihat pintu kepala sekolah terbuka.

Hingga beberapa saat, cowok itu membalikkan tubuh saat mencium aroma harum seseorang yang menenangkan.

"Siapa?"

Sedikit lama ia terdiam, hingga sebuah suara terdengar menginterupsinya membuat ia sedikit kaget.

"Leon! Kok masih disini?"

"Ngecek proposal," ucap Cowok itu pendek lalu yang tadi memanggilnya mengangguk.

"Buru, yuk!"

"Hm."

Leon menghela nafas, ia kembali menatap ke belakang namun tak beberapa lama karena temannya itu sudah berteriak heboh.

***

"Masuk aja, Nak."

Setelah Bu Veronica berbicara dengan seorang guru laki-laki yang sedang mengajar, Sheila dipersilahkan masuk.

Sheila masuk dengan santai membuat suasana kelas yang tadinya bising langsung senyap.

"Perkenalkan nama kamu," titah guru laki-laki itu, wajahnya masih terlihat muda dan tampan membuat Sheila tersenyum.

Sheila berdiri di depan papan tulis. Menghadap sekitar tiga puluh manusia yang menatapnya penasaran.

"Hai, gue Sheila. Nama panjang Sheila Zevanya Andromeda. Kalian bisa panggil gue Sheila. Gue pindahan dari SMA Negeri 28 Jakarta."

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang