48. Reno

6.4K 334 0
                                    


"Cinta itu tentang kepercayaan."

Happy Reading!

*****

Paket lagi?

Sheila menghembuskan nafas berat begitu menerima kotak yang baru saja ditandatanganinya

"Sebenernya siapa sih?" gumam Sheila.

Perempuan dengan baju tertutup itu tidak perlu lagi membuka kotak tersebut karena sudah tau apa isinya.

Iya. Teror lagi.

Sheila bisa tau hanya dengan sekali lirik ke belakang kotak dimana gambar mawar berapi ada disana.

"Non?"

Sheila terperanjat. Ia mengusap dadanya dan menatap Seorang asisten rumah tangganya dengan cemberut.

"Bibi! Ngagetin aja."

Bi asih menyengir sekilas sebelum tatapannya jatuh pada kotak yang di pegang nona mudanya.

"Kotak lagi, Non?"

"Eh, iya, Bi. Ini pasti kerjaan temen aku deh." Sheila tersenyum. Berusaha menyembunyikan wajah gugupnya.

"Biar bibi aja yang taruh non, kasian baby kalo diajak naik turun tangga terus."

"Gapapa, bi?"

"Ya gapapa dong, non. Kan itu udah jadi tugas bibi."

Sheila terkekeh dan mengangguk. Ia menyerahkan kotak tersebut pada bi Asih yang menerimanya suka rela.

"Den Leon, Telpon tuh, non."

"Oh, iya bi."

Bi Asih tersenyum lalu melangkah ke tangga. Lurus terus hingga ke ujung dimana terdapat sebuah pintu.

Setelah sampai di sana, Bi Asih tidak langsung keluar, melainkan membuka isi kotak itu lalu memotretnya.

"Bau. Harus dibuang."

Sheila memang tidak tahu jika selama ini bi Asih selalu memantaunya untuk diberi tahu pada Leon. Tepatnya setelah Leon berangkat ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Urusan rumah dan segala macam di serahkan pada bi asih. Sekaligus menjadi penjaga Sheila.

Sementara di sisi lain.

Sheila membaringkan tubuhnya dengan nyaman di atas kasur dengan mata tertuju pada layar.

"Kenapa mukanya cemberut gitu?" tanya Leon sambil terkekeh pelan. Ekspresi Sheila sangat lucu. Jika saja Leon disana tentu sudah habis Sheila ia cium.

"Kangen," ucap Sheila memanyunkan bibir.

"Bundanya atau baby-nya nih?"

Sheila menahan senyum. "Dua-duanya. Baby pengin dielus ayahnya."

Leon di sebrang sana tersenyum lembut. Ia juga sangat merindukan wanitanya itu. Namun tuntutan dari pekerjaan membuat ia terkurung di sini.

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang