14. Tempat tongkrongan

12.5K 610 1
                                    

"Kamu itu bittersweet."

It's Only Me - Kaleb J

Happy Reading!

*****

Hari ini Sheila bangun lebih awal. Gadis itu melirik ke jam dinding dimana jam baru menunjukkan pukul 04.30 pagi. Ia bangun lalu berjalan gontai ke kamar mandi.

Setelah merasa lebih segar, Sheila melangkahkan kakinya ke dapur, berniat untuk memasak karena Bi Tia--selaku orang yang biasa bersih-bersih disini tidak masuk karena harus pulang kampung.

"Leon?" Sheila kaget saat melihat Leon yang sedang duduk di meja makan, tak lupa dengan laptop yang selalu di bawanya.

"Lo ngapain jam segini?"

Leon yang mendengar suara Sheila sontak mendongak, alisnya terangkat satu pertanda ia bingung dengan pertanyaan Sheila.

"Nungguin Adzan subuh."

Sheila mengangguk pelan, Gadis itu berjalan ke arah kulkas dan mengambil sebuah susu kotak besar, ia juga mengambil gelas dan menuangkan susu itu.

"Udah bersih?"

Sheila yang sedang minum itu hampir tersedak karena ucapan Leon, entah mengapa ia jadi gugup dan malu sendiri. Leon mengetahui dirinya datang bulan karena waktu itu ia meminta tolong membeli pembalut.


"Udah." Leon mengangguk.

"Ayo sholat," ajak Leon membuat Sheila menoleh, kali ini dengan tatapan berbeda.

Sheila seketika menunduk sambil menatap gelas susunya yang sudah kosong. Hal itu tentu membuat Leon bingung. Apakah ia melakukan kesalahan yang menyinggung Istri cantiknya itu?

"Kenapa?"

Sheila tetap diam membuat Leon beranjak dari duduknya.

"Udah berapa lama gue gak sholat?" lirih Sheila yang bisa di dengar Leon karena posisi mereka dekat.

"Lupa sama bacaannya?" pertanyaan yang tiba-tiba dan terlalu dekat dengan telinga itu membuat gadis itu kaget.

Sheila menatap Leon lalu menunduk lagi.

"Gak perlu malu, Shei." Leon memegang kedua Bahu Sheila, mengelusnya lembut yang membuat si gadis menaikan tatapannya.

Leon menatap Sheila teduh.

"Gue bakal bimbing lo."

"Kayaknya Allah marah sama gue, apalagi gue suka lalai," ucap Sheila.

"Allah Maha Pemaaf, Shei."

Sheila diam saja tapi pikiran dan hatinya masih sedih karena melupakan sebuah kewajibannya. Memang, sejak Ayah dan Bundanya sangat sibuk dan Abangnya itu fokus mengurus perusahaan, Sheila jadi malas melakukan ibadah.

Ia menyesal. Padahal itu adalah suatu  hal yang wajib ia jalani. Beberapa kali Sheila ingin mencoba kembali melakukan itu, namun Sheila teringat akan dosa-dosanya. Itu membuat Sheila minder, ia takut ibadahnya tidak lagi diterima karena Allah marah padanya.

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang