Extra Chapter

8.2K 222 9
                                    

Karena aku baik hati dan tidak pelit, jadi aku kasih exchap😘

Jangan lupa tekan bintang dan komen, oke?

Aku akan kasih kejutan di akhir.

Happy Reading!

***

"Ibu Sheila tidak terkena penyakit serius, kok."

Seorang pemuda dengan jas berwarna hitam itu terlihat menatap cemas pada sang dokter.

"Terus dia kenapa dokter?"

Dokter muda itu tersenyum kecil.

"Anda sudah mempunyai anak?"

Leon mengangguk. Ia bahkan hampir ingin membawa Kallan jika tidak mengingat Sheila yang suka marah-marah soal kesehatan Kallan.

"Jadi anda pasti sudah hafal, dong."

Leon mengernyit. Dokter ini terlalu banyak teka-teki.

"Astaghfirullah, Sheila hamil, kak. Masa gak tau sih?" Susy berdecak gemas. Iya, Susy sahabat baik Sheila telah resmi menjadi seorang dokter diusianya yang masih muda.

Leon mengangkat alis, lalu tersenyum lebar. Ternyata dugaannya benar. Sheila belakangan ini terlihat sangat lemas dan suka marah-marah.

"Terus kalo gak hamil, ngapain dibawa ke gue?" ucap Susy setengah menggerutu.

"Gapapa." Susy mengelus dada melihat suami dari sahabatnya itu masuk begitu saja ke dalam ruangan. Ia sedikit menyesal bekerja di rumah sakit milik keluarga Leon. Bukan apa-apa, ia lelah menghadapi kemesraan keluarga kecil mereka.

Ting

Endless love 💖

Sayang

Udah keluar dari ruangan? Aku di kantin.

Susy tersenyum manis. Untung saja ia sudah memiliki tunangan. Meskipun tidak semanis orang-orang, tapi tunangannya itu sangat peduli padanya.

***

"Kenapa bukan mama yang ngurus Kallan?" tanya seorang anak laki-laki dengan seragam sekolah swasta terkenal.

Leon diam saja, fokus menata rambut sang putra agar terlihat keren.

"Papaaa."

"Apa bedanya diurus mama atau papa?"

"Beda, kalo mama lebih seru."

"Jadi papa gak seru, gitu?" tanya Leon menghentikan kegiatannya karena sudah selesai dan menatap anak pertamanya itu dengan mata menyipit.

Kallan yang merasa bersalah segera menggeleng.

"Bukan begitu papa, tapi mama pasti punya cerita-cerita baru atau nyanyian baru."

Leon mengangguk. Berganti memasangkan dasi dan tas punggung anaknya. Ia berjongkok, memegang bahu Kallan dengan senyum.

"Kallan umur berapa?"

INEFFABLE (End + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang