Viikros yang selesai membalas pesan dari metari pun meletakkan kembali ponselnya namun ponselnya kembali berbunyi lagi kali ini bunyi panggilan telepon bukan chat.
Panggilan suara.
Bunda.
Vii kau sedang apa?Viikros.
Aku sedang mengurus berkas pemasukan bahan obat dikantorBunda.
Bunda dan ayah mu ingin mengajak mu makan malam bersamaViikros.
Baiklah vii pulang dulu mengabari metaBunda.
Bunda dan ayah tungguPanggilan ditutup.
Setelah mendapat telepon dari sang bunda yang mengajaknya makan malam bersama vii langsung mengabari metari melalui chat namun ternyata tidak dibalas sehingga viikros pun memutuskan untuk pulang.
"Metari?" Panggil vii saat ia telah sampai di castelnya.
"Dimana meta?" Tanyanya pada maid.
"Nyonya meta dari tadi hanya dikamar tuan" jawabnya sambil menunduk.
Vii pun pergi begitu saja meninggalkan maid tadi dan menuju kamarnya di lantai dua.
"Meta?" Panggilnya lagi saat sudah masuk kedalam kamar, tidak ada jawaban namun sekarang matanya tertuju pada sosok yang sedang tertidur pulas di ranjang king sizenya.
Vii pun berjalan mendekat lalu mengusap rambut meta dengan lembut saat ia sudah berada di dekatnya.
"Kelinci bangun" ucapnya dengan lembut.
Meta yang terganggu tidurnya pun membuka sedikit demi sedikit matanya.
"Kenapa vii sudah pulang?" Tanyanya polos.
"Kau tidak membaca pesan ku, bunny?" Dan meta menggeleng lucu.
"Siap siap kita akan ke mansion bunda" ucap vii.
"Pulang dari mansion bunda beli jajan ya vii" pinta meta dengan menggoyangkan lengan laki laki didepannya.
"Tidak" jawab vii singkat.
Meta pun mengerucutkan bibirnya lalu pergi kekamar mandi sambil menghentak hentakan kakinya lucu, vii yang melihatnya pun terkekeh pelan dia tahu betul kelinci kecilnya ini akan bertambah lucu dua kali lipat saat merajuk.
Selama perjalanan pun meta yang biasanya ceria hanya diam sibuk memainkan ponselnya sampai tiba di mansion.
"Bundaaaa" ucap meta sambil memeluk bunda vii yang merupakan mertuanya.
"Auuu metarii sayangnya bunda,metarii kenapa cemberut sayang?" Tanyanya saat melihat sang mantu yang tadi ceria memeluknya namun tiba-tiba berubah.
"Meta angry sama vii bundaa" rengek nya.
"Meta angry dengan vii, Kenapa?" Tanya ayah vii yang keluar dari dalam menyambut anak dan mantunya.
"Vii tidak memperbolehkan meta untuk jajan" adunya.
Vii pun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kelinci kecilnya.
"Yasudah nanti kita beli saja sama sama jajan nya oke sayang" bujuk bunda.
"Bunda Promise?" Ucapanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"promises sweetie" menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik meta.
"Kenapa tangan mu luka?" Tanya ayah vii saat melihat tangan meta sedikit merah.
"Loh iya metari kenapa sayang?" Tanya bunda vii sambil mengecek seluruh sudut tangan meta.
"Ulah sing ayah bunda" Jawab viikros.
"Kenapa bisa di datang lagi?" Tanya ayah vii dan vii hanya mengangkat bahunya.
"Apakah itu sakit sayang?" Bunda.
"Sudah tidak bunda" Jawab metari dan bunda pun tersenyum.
"Yasudah lupakan tentang sing biar Vii dan ayah yang urus kita makan dulu yuk baru nanti kita beli jajan" ucap sang ayah.
"Ayoo" ujar meta. Dan merekapun menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh para maid disana sambil bertukar cerita dan sesekali tertawa karena tingkah lucu metari.
-----FINN-----
-----𝒱𝐼𝐼𝑀𝐸𝒯-----
VOTE KOMEN FOLLOW
⏬⏬⏬⏬⏬
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...