Transaksi⚠️

1.7K 192 40
                                    


"kita sudahi meeting ini, terimakasih" ucap viikros pada para tender dan beberapa karyawannya.

Mereka pun keluar dengan tersisa billkin dan viikros yang berada di dalam ruang rapat itu.

Vii sibuk dengan tabletnya hingga kemudian billkin berdehem "tumben meta tidak kesini atau bahkan mengabari mu" celetuk billkin.

Vii menatap kearah billkin lalu ia sedikit berfikir, betul juga yang dikatakan billkin tadi, tumben.

Vii meletakan tabletnya lalu beralih ke ponselnya untuk mengabari meta.

Hingga baru saja ponselnya terbuka satu panggilan masuk.

Panggilan telfon.

Viikros.
"Iyh ada apa?"

Ibu tesa.
"Tuan vii apa nyonya meta atau anda tidak menjemput sachi?"

Viikros.
"Metari?"

Ibu tesa.
"Siswa pulang sudah 15menit yang lalu tuan, tapi tumben nyonya meta belum menjemput sachi"

Viikros.
"Dimana sachi?"

Ibu tesa.
"Sachi sedang bersama saya tuan"

Viikros.
"Baik katakan pada putriku aku akan menjemputnya sebentar lagi dan titip dia sebentar"

Ibu tesa.
"Baik tuan vii"

Panggilan ditutup.

Vii langsung beranjak pergi, billkin pun menatap viikros bingung "ada apa?" Tanya billkin.

"Meta lupa menjemput sachi" sahut viikros lalu berjalan pergi. Billkin mengangkat satu alisnya bingung.

Sampainya di sekolahan viikros langsung mencari putrinya dan membawanya pulang ke castel.

"Papi kemana dad?" Tanya sachi saat perjalanan pulang.

"Daddy juga tidak tahu" jawab vii pelan.

Vii melajukan mobilnya menuju castel dengan perasaan khawatir sekaligus takut.

Pasalnya tadi pagi sebelum vii berangkat kekantor meta juga belum bangun alhasil viikros juga yng mengantarkan sachi berangkat sekolah.

Ketika di castel viikros pun langsung bergegas masuk ke dalam castel.

"Tuan maaf nyonya meta belum sarapan dan belum makan siang saya sudah mencoba membuka pintu kamarnya tapi nyonya tidak mau membukanya" adu maid menunduk.

"Sachi ganti baju dulu ya" tutur viikros dan sachi mengangguk.

Vii sedikit berlari ke kamarnya lalu ia langsung masuk ke dalam kamar.

"Meta?" Panggil viikros.

Vii panik saat melihat metari diatas ranjang tengah memegangi perutnya sembari menahan sakit.

"Sayang kenapa kau kenapa?" Tanya viikros khawatir.

"Sakit" lirih meta.

"Kau makan apa hm kenapa bisa seperti ini" viikros mencoba menuntun meta agar bersandar tepi di ranjang.

"Itu" ucap meta menunjuk kearah wadah kemasan susu full cream yang tergeletak di lantai.

"Ku panggil dokter" ucap viikros mengambil ponsel di saku celananya.

VIIMET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang