Satu Minggu sudah berlalu ujian kelulusan sudah selesai dilakukan hari ini adalah hari dimana siswa bisa bebas untuk melakukan kegiatan diluar kelas."Jangan lewat lift itu" cegah sachi.
"Hm?" Gumam wilo bingung.
"Jangan" tutur Sachi lagi.
Wilo terkekeh "kenapa kau takut naik lift? Takut liftnya tiba tiba mati?" Wilo.
"Tidak takut tapi emang liftnya akan mati" gerutu sachi berjalan memilih menuruni tangga.
"Kau sok tahu sachi, bye aku akan sampai di perpustakaan dulu sebelum dirimu" teriak wilo yang sudah mulai masuk lift.
"Ck terserah" gumam sachi.
Sachi sudah sampai di perpustakaan ia langsung mengambil dua novel dengan satu genre horor dan satu genre fantasi.
"Siang sachi" sapa ibu penjaga perpustakaan ramah karena sudah sering melihat sachi mengunjungi perpustakaan. "Siang Bu" balas sachi.
Sepuluh menit berlalu namun wilo belum juga sampai di perpustakaan.
Sachi sedikit menghawatirkan temannya itu, ingat sedikit. Sebelum akhirnya ia buru buru berlari ke ruang keamanan sekolah.
"Pak apa ada kejadian lift mati?" Tanya sachi pada bapak keamanan sekolah.
"Iya nak tadi ada satu anak laki laki terjebak di lift" jawabnya.
Sachi membulatkan matanya "lalu sekarang dia dimana pak?" Tanya sachi lagi.
"Dia sudah dibawa ke klinik UKS sekolah"
"Baik kalo begitu makasih pak" ucap sachi lalu berlari kearah klinik UKS sekolah.
"Hai" sapa wilo saat sachi masuk kedalam klinik dan menghampirinya.
Sachi kembali memasang wajah datarnya "khawatir ya?" Ledek wilo.
Sachi menghembuskan nafasnya lalu berbalik badan hendak pergi lagi meninggalkan wilo.
"Eh jangan pergi dong" ucap wilo menarik tangan sachi.
Sachi pun duduk disamping ranjang wilo dan hanya diam tanpa melakukan percakapan.
"Kenapa bisa kau tahu liftnya itu akan mati?" Tanya wilo sembari membuat mimik wajah mencurigai sachi
Sachi hanya mengangkat bahunya acuh.
"Agaknya teman gadis ku ini punya kekuatan super" wilo.
Sachi sedikit mengangkat bibirnya tersenyum.
"Kau sudah tidak apa apa bukan? Sebaiknya aku pergi" tutur Sachi.
"Aku akan memakan bekal ku jika kau ingin minta sebaiknya cepat ke kelas" sambung sachi langsung pergi meninggalkan klinik.
Wilo pun tersenyum ia tahu jika sebenarnya sachi adalah orang yang sangat peduli dengan orang terdekatnya hanya saja sachi tidak terlalu menunjukkan kepeduliannya yang menyebabkan ia terlihat sebagai orang yang cuek dan masa bodo.
Wilo cepat cepat bergegas beranjak menyusul sachi.
"Apa bekal mu hari ini" tanya wilo duduk didepan meja sachi.
"Ayam tumis kemangi" jawab sachi.
"Papi mu itu pintar sekali memasak ya, pasti princessnya ini juga" wilo
Sachi mengangkat satu alisnya sembari melirik wilo.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...