"nyonya meta mau saya temani?" Tawar maid saat sang nyonya hendak jalan jalan pagi di sekitar castel. Lebih tepatnya memutari castel."Boleh ayo bibi" jawab metari.
"Baik nyonya mari" maid.
"Nyonya sudah mulai rindu tuan muda?" Tanya maid.
Metari tersenyum "tentu bibi mobil viikros keluar dari castel saja meta sudah rindu" jawab meta ramah.
"Kenapa nyonya tidak ikut saja dengan tuan muda?" Tanya maid.
"Meta hanya takut malah mengganggu viikros nanti" metari.
Maid itu tersenyum,nyonya ini memang sangat pengertian tidak hanya pada suaminya kadang dengan maid dan pengawal juga.
"Oh iyh nyonya mau sarapan apa untuk hari ini biar saya dan maid lain masakan" maid.
"Tolong buatkan nasi goreng saja ya bi" jawab meta.
"Baiklah kalau begitu nanti saya buatkan nyonya"
"Buat sekarang saja bi, meta mau berjemur sebentar di taman sambil nunggu bibi selesai membuat nasi goreng" tutur meta.
"Oh baik nyonya saya izin ke dapur kalau begitu" pamit maid dan meta mengangguk.
"Papi unny" panggil sachi menghampiri sang papi.
"Hai, morning kakak" sahut metari.
Sachi duduk di samping metari menatap meta bingung barusan papinya memanggilnya kakak?.
"Kok kakak?" Tanya sachi.
"Kan sebentar lagi sachi mau punya adik? Harus di biasakan biar nanti adiknya ikut panggil kakak juga nanti" jawab metari.
"Mulai sekarang sachi panggil diri sachi kakak ya" imbuh meta.
"Oh seperti itu ya? Lucu sekali sachi di panggil kakak" tutur Sachi terkekeh.
Metari tersenyum simpul "oh ya papi kakak mau cerita apa boleh?" Tanya sachi manja memeluk papi unny kesayangannya.
"Tentu sayang cerita saja, mau cerita apa hm? Papi dengarkan" metari.
"Jadi kakak punya teman baru di kampus" adu sang putri castel mulai bercerita.
"Iya lalu?" Metari.
"Kakak rasa dia sama seperti kakak indigo"
"Dan pas kemarin kakak berbicara dengannya kakak justru lihat banyak luka di tangannya"
"Dia mengelak dan terlihat panik saat kakak lihat lukanya" tutur Sachi.
"Menurut papi kira kira dia kenapa?" Tanya sachi.
"Oh iyh papi, kakak mau tanya juga sekarang kakak sudah jarang lihat eyang kenapa ya?" Tanya sachi lagi.
"Memang kakak rasa dia kenapa?"
"Untuk eyang mungkin karena masalahnya sudah selesai daddy mu juga sudah menjalankan nasihat eyang untuk tidak membalas dendam, tapi papi masih sering dengar suara eyang" jawab metari.
Sachi mengangguk paham.
"Memang temannya kakak siapa namanya?" Tanya meta.
"Evelyn" jawab sachi.
"Tapi entah kenapa kakak selalu kepikiran dengan lukanya itu papi, lukanya seperti luka anak yang mendapatkan perlakuan kasar dari orangtuanya persis seperti itu" imbuh sachi
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...