"METARI!!" ucap viikros langsung menghampiri metari dan memeluknya."Apa yang kau lakukan pada dirimu ha?" Ucap viikros dengan suara gemetar sambil terus membawa metari kedalam pelukannya membuat setelan jas rapihnya juga kini berlumuran darah.
Flashback on.
"Kenapa semuanya muncul lagi" ucap metari meremas rambutnya sendiri.
"Metari kau beban bahkan kau ceroboh"
Metari bangun ia menatap pantulan dirinya dikaca lemari lalu ia lempar kaca itu dengan vas bunga yang ada dinakas tepi kasur "kau tidak berguna, tidak sepantasnya kau hidup" metari.
Vas bunga itu pecah berserakan ke lantai bersamaan dengan kaca lemari yang ikut pecah, tubuh metari yang berdiri kian merosot terduduk dilantai.
"Kenapa muncul lagi ayo pergi!!" Ucap metari meremas tangannya sendiri yang kini tengah memegang potongan kaca dan vas bunga tadi, semua memori dulu yang metari lupakan datang bersamaan.
Rasa bersalah pada viikros semakin membuat metari terpuruk ia menangis tanpa henti bahkan ia seperti tidak merasakan rasa sakitnya ketika metari mencoba beberapa kali meremas potongan kaca lemari dan vas bunga yang membuat kedua tangannya banyak mengalirkan darah segar.
Metari sesekali mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri namun tidak bisa, rasa bersalah dan merasa dirinya tidak berguna telah berhasil mengambil alih dirinya.
Metari mengelap tangannya yang tak berhenti mengeluarkan darah dengan selimut.
Metari masih menangis hingga mungkin karena terlalu lama mengeluarkan air mata kini kepala pusing metari memilih untuk kekamar mandi, ia menyalakan shower lalu bersimpuh di bawah guyuran air.
"Maafkan meta vii"
"Maafkan meta"
"Maafkan meta"
"Maaf meta telah menjadi beban semuanya"
"Maafkan meta"
Kata kata itu yang berkali kali meta katakan "maafkan meta" sambil terus menyayat tangannya sendiri dengan serpihan kaca kecil.
Hingga beberapa saat tubuh metari mulai melemah, dan sedetik kemudian viikros yang masuk kekamar mandi dan menghampirinya.
Flashback off.
Metari pingsan dalam pelukan viikros, viikros pun bergegas mengangkat tubuh metari yang masih mengunakan kemeja yang ia pakai kekantor tadi pagi.
Billkin dengan cepat membukakan pintu mobil untuk viikros dan mengemudikan mobil viikros untuk kerumah sakit dengan vii yang berada di kursi belakang dengan metari.
Badan metari menggigil wajahnya putih pucat tubuh dan rambut yang basah kuyup dengan tangan yang terus mengeluarkan darah.
"Apa yang kau lakukan meta, tolong jangan seperti ini" ucap viikros memeluk metari.
"Tolong maafkan aku jangan seperti ini aku menyesal kumohon ayo sadar metari" viikros dengan terus mengusap rambut metari.
Kini viikros dan billkin sudah berada di rumah sakit langsung saja vii memanggil suster untuk membawa metari agar cepat ditangani.
"TOLONG TANGANI ISTRIKU DENGAN BAIK, JIKA TERJADI APA APA DENGANNYA RUMAH SAKIT INI AKAN KU BAKAR" ucap viikros.
"Baik tuan tunggu disini kami akan langsung menangani pasien"
"Vii tenanglah ini rumah sakit" ucap billkin menarik viikros agar duduk namun viikros tidak mau "aku tidak perduli" jawab viikros ketus membuat billkin lagi lagi menghembuskan nafasnya, ayolah mafia satu ini memang sesukanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...