Alergi

2.2K 200 19
                                    


"viikros apa apaan ini!!" Teriak meta dipagi hari.

Viikros yang masih terlelap pun terganggu lalu bersusah payah untuk bangun.

"Ada apa?" Gumam viikros bertanya.

"Kenapa baju viikros banyak noda darah!" Tanya metari kali ini dengan nada tak suka.

"Viikros membunuh orang lagi?!" Desak meta.

Viikros dengan santainya masih sibuk menggaruk rambutnya sembari mengumpulkan nyawanya karena ia baru saja bangun tidur.

"Viikros jawab meta!"

"Aku tidak membunuh hanya menyiksanya saja" jawab viikros enteng.

Meta menghembuskan nafasnya kasar lalu melempar baju yang ada ditangannya ke arah viikros.

"Meta marah!" Ucapnya lalu keluar dari kamar meninggalkan viikros.

"Marah kok bilang bilang metari" tutur viikros sembari terkekeh pelan.

Viikros tahu istrinya itu akan marah jika mengetahui bahwa viikros telah menyiksa atau bahkan membunuh musuhnya, biasanya jika sepulang dari markas vii akan langsung membasuh bajunya agar noda darah dan bau anyir itu hilang.

Namun kebetulan tadi malam viikros lupa selepas pulang dari markas tengah malah vii hanya mandi tanpa membasuh bajunya sehingga di pagi harinya meta yang bangun lebih awal memergoki bajunya yang masih bernoda.

Tokk... Tokkk.... Tokkkk

"Hai princess where are you doing?" Tanya meta memasuki kamar putrinya.

Meta mendekat kearah sachi lalu ia duduk disamping putrinya.

"Sachi sedang melukis papi" jawab sachi.

Meta mengangguk lalu memperhatikan putrinya yang sedang melukis di kanvas dengan cat air.

"Papi" panggil sachi.

"Iya sayang kenapa?" Meta.

"Sachi boleh minta dibelikan alat lukis?" Tanya sachi.

"Boleh dong sayang, sachi sudah mulai hobi dengan melukis?" Metari dan sachi mengangguk antusias.

"Kalau begitu kita beli sekarang saja mumpung ini hari libur" ajak meta sontak membuat sachi girang.

"Yeayyy" sachi.

Metari tersenyum "ganti bajumu setelah itu tunggu papi di ruang tamu" tutur meta lalu keluar dari kamar putrinya dan masuk kembali kamarnya.

Viikros yang baru selesai dengan kegiatan mandinya bingung melihat metari yang tengah bersiap siap seperti akan pergi.

"Kau mau kemana?" Tanya viikros sembari mengusap rambutnya yang basah.

"Meta mau mengantar sachi membeli peralatan melukis" sahut meta tanpa menoleh kearah viikros.

"Vii mau apa?" Tanya meta saat suaminya itu juga ikut buru buru bersiap siap

"Aku akan mengantar mu" jawab viikros.

Meta mengerucutkan bibirnya, niat hati meta ingin pergi sendiri dengan putri dan pengawal saja karena meta masih marah dengan suaminya itu.

Meta menyusul sachi ke ruang tamu diikuti viikros "daddy ikut juga?" Tanya sachi.

"Tentu, bolehkan?" Viikros.

"Asik jalan jalan bersamaaa" girang sachi.

Mereka bertiga pun beranjak menuju mobil dengan sachi yang duduk di kursi belakang, metari dan viikros didepan mereka tidak menggunakan pengawal

VIIMET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang