Positif lagi

2.1K 201 28
                                    


Hari ini wilo tengah berkunjung ke castel, tidak ada kata lelah pdkt dengan putri castel justru bagi wilo itu menyenangkan selain itu juga menantang adrenalin karena sikap Daddy dari putri castel tersebut.

"Keterima tidak ya" gumam sachi.

Keduanya tengah menunggu kabar mengenai siapa saja yang diterima di universitas elit tersebut.

Wilo mengambil jurusan arsitektur di universitas yang sama dengan putri castel.

"Kau pasti di terima karena kau pintar" celetuk wilo.

Sachi menoleh "kau juga" ucapnya singkat.

Wilo tersenyum "inii dia cemilannya" seru metari menghampiri kedua remaja itu yang tengah berada di ruang tamu.

"Papi kenapa repot repot" sopan wilo.

"Eh tidak kok, ngomong ngomong wilo mengambil jurusan apa hm?" Basa basi meta.

"Arsitektur papi" jawab wilo.

"Wahh keren" metari.

"Yasudah papi kekamar dulu ya" imbuh meta beranjak pergi meninggalkan kedua remaja itu.

Laptop sachi mendapat sebuah notifikasi pemberitahuan begitu pun dengan ponsel milik wilo yang tergeletak di meja.

Keduanya langsung mengecek notif itu dan sedetik kemudian mereka saling menatap.

"Diterima" seru wilo dan sachi kompak.

Wilo tersenyum lebar begitu juga dengan sachi yang tersenyum manis.

"Hore" girang wilo mengajak sachi berdiri dan melompat lompat.

Sachi mengikuti wilo ia ikut terkekeh.

"Eh" kaget pengawal yang hendak masuk kedalam castel terhenti lalu mengintip kedua remaja itu dari pintu utama castel.

"Hei kau mau kemana" cegah pengawal itu saat seorang maid akan masuk ke dalam castel.

"Mau ke dapur" maid.

"Nanti, jika kau lewat sekarang kau akan menggangu mereka berdua" ucap pengawal menunjuk ke arah dua remaja yang ada di ruang tamu.

Maid dan pengawal itupun terkekeh lalu melanjutkan aksi mengintip dari balik pintu utama castel.

"Aku ingin naik motor" celetuk sachi.

"Hm?" Wilo

"Aku ingin naik motor" sachi.

"Kalau begitu ayo" ajak wilo langsung namun sachi menggeleng "aku ingin sendiri" pungkas sachi.

"Aciii, kau bisa saja jatuh aku tidak ingin kau terluka, lebih baik tidak perlu ya?" Larang wilo.

"Aku ingin, dan aku tidak butuh larangan mu" datar sachi yang langsung merebut kunci motor sport milik wilo yang tergeletak di

"Hei!!" Pekik wilo mengejar sachi yang sudah mulai menaiki motor wilo.

"Shit" umpat wilo, "ini motor siapa?" Tanya Wilo saat melihat sebuah motor terparkir di samping miliknya.

"Motor saya tuan" jawab pengawal.

Wilo langsung menaiki motor tersebut dan cepat cepat menyusul Putri castel.

"Menyenangkan juga" gumam sachi menambah kecepatan dan lebih memutar gas motor itu.

Wilo yang mengikuti di belakang sedikit menggelengkan kepalanya, yang ia tahu sachi tidak bisa mengendari motor, bisa tapi mungkin tidak lancar.

VIIMET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang