Manager suplayer

2.6K 223 12
                                    


"viikros" panggil lino memasuki ruang kerja putranya di kantor.

"Apa?" Sahut vii datar.

"Ayah dengar perusahaan mu butuh manager suplayer?" Tanya lino mendudukan tubuhnya di sofa.

"Iya, memangnya kenapa?" Tanya balik viikros tetap fokus pada laptopnya.

"Ayah punya kenalan dia jago dalam bidang suplayer ayah berniat memperkerjakan dia di perusahaan mu" tutur lino serius.

Viikros mengangguk anggukkan kepala mendengar penuturan sang ayah "laki laki atau perempuan?" Tanya viikros.

"Laki laki" jawab lino.

"Jika kau setuju besok kita adakan rapat dan ayah kabari dia agar pulang" sambung lino.

Vii mengerutkan keningnya "pulang? Memangnya dia dimana?" Viikros.

"Dia sedang di Amsterdam" sahut lino.

"Oh" viikros.

"Oke kalo begitu ayah pergi dulu besok kita rapat disini ayah ajak billkin sekalian" ucap lino lalu pergi dari ruangan viikros.

Jam menujukkan pukul 8malam viikros mulai menutup laptopnya dan berkemas untuk pulang ke castel.

Setengah jam perjalanan viikros menuju castel karena jalanan yang cukup padat.

Vii masuk kedalam castel pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah istri dan anaknya yang sedang bermain membangun rumah barbie di ruang tengah.

Vii tersenyum lalu ia menghampiri keduanya yang sedang asik bahkan tak menyadari kehadiran viikros.

"Hello" sapa viikros.

"Daddy" sahut sachi girang dengan suara yang mulai jelas.

"Daddy lama sekali" adunya cemberut membuat viikros gemas.

"Maaf ya daddy tadi sibuk mengurus berkas" sahut viikros.

"Daddy tau nda tadi jari papi telkena pisau" (daddy tahu tidak tadi jari papi terkena pisau) adu sachi pada sang daddy.

Viikros dengan cepat melirik kearah istrinya dan benar saja dua jari kiri metari mengenakan hansaplas.

"Bagaimana bisa hm? " Tanya viikros khawatir.

"Tidak apa apa ini hanya luka kecil" jawab meta tersenyum meyakinkan viikros.

"Oh iya dad, sudah dapat orang yang cocok untuk jadi manager suplayer?" Tanya metari sembari membantu melepaskan dasi sang suami.

"Sudah, besok ayah billkin dan aku akan rapat dan bertemu dengannya" sahut viikros.

Metari mengangguk "perempuan?" Meta.

"No, laki laki" sahut viikros.

Metari kembali mengangguk ia sedikit lega "kau tidak perlu khawatir aku mana mungkin berpaling dari kelinci manis sepertimu" tutur viikros membuat metari tersipu.

"Sachi main sama bibi sebentar ya papi mau menyiapkan baju untuk daddy mu mandi" tutur metari.

"Okii papi" sachi dan metari tersenyum.

Metari membawa jaz dan tas kerja milik viikros naik keatas dan hendak menyiapkan baju ganti untuk sang suami.

"Kenapa tidak merespon kata kata ku hm?" Tanya viikros saat mereka sudah berada di dalam kamar.

VIIMET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang