Sampainya di sekolah vii dan meta langsung menuju ruang guru sesuai apa yang sudah bu tesa sampaikan tadi di telfon."Selamat datang tuan vii dan nyonya meta silahkan duduk" sapa ibu tesa sopan.
Metari tersenyum mengangguk lalu duduk pada sofa sedangkan vii seperti biasa memasang wajah datar khas viikros.
"Jadi ada apa ya ibu tesa? Apa sachi berbuat salah? Atau ada sesuatu?" Tanya meta langsung.
Ibu tesa terkekeh "yaampun nyonya meta, nyonya tenang sachi anak baik dia tidak berbuat kesalahan kok" jawab ibu tesa.
"Kalau begitu katakan saja langsung ada apa" potong viikros.
"Jadi begini tuan vii dan nyonya meta akhir akhir ini saya sering memergoki sachi berbicara sendiri atau bahkan terlihat aneh dari biasanya" tutur ibu tesa menggantung perkataannya.
Metari membuat kerutan di keningnya "aneh bagaimana bu?"
"Begini nyonya meta waktu itu saat kelas olahraga ada kejadian siswa yang pingsan karena terjatuh dari saat menuruni tangga"
"Dan sebelum kejadian itu sachi sudah berpesan pada saya jangan lewat tangga itu nanti ada yang jatuh begitu tutur sachi dan ternyata benar terjadi"
Viikros dan metari saling tatap mendengar penjelasan dari ibu tesa selaku guru pembimbing dikelas putrinya itu.
"Dan kejadian sachi seperti bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya juga tidak hanya kali itu saja, ada banyak terlebih lagi murid murid lain yang sering melihat sachi seperti bermain dengan orang lain padahal disana tidak ada siapa siapa" sambung ibu tesa menjelaskan.
"Ahh begitu ya bu" tutur meta.
"Maaf sebelumnya jika boleh bertanya, sachi indigo?" Tanya ibu tesa hati hati takut menyinggung terlebih lagi pada viikros.
Metari mengerjapkan matanya "saya sendiri juga kurang tahu bu selama dicastel sachi tidak bersikap seperti itu" jawab metari.
"Kalau begitu tidak apa apa sachi anak baik dan pintar tuan vii nyonya meta apalagi jika benar sachi indigo itu akan menambah keistimewaannya" pungkas ibu tesa tersenyum.
"Apa ada hal lain?" Tanya viikros.
"Ah iya tuan sudah tidak ada lagi saya hanya ingin menyampaikan itu" jawab ibu tesa.
"Kalau begitu sebentar lagi juga jam pulang saya akan menjemput sachi ke kelasnya" tutur viikros.
"Iya baik tuan nyonya silahkan"
"Terimakasih atas infonya ibu tesa saya permisi" ucap metari sopan. "Sama sama nyonya meta"
"Sachi lihat" ucap salah satu teman sachi.
Sachi pun menoleh ke arah dimana temannya itu menunjukkan sesuatu "itu daddy dengan papi" ucap nya girang.
"Papi unny!" Pekiknya memeluk papi unny nya.
"Hello princess" meta.
"Ayo pulang" viikros.
"Tapi belum bell daddy?" Tanya sachi.
"Tidak apa apa sayang, daddy dan papi sudah izin dengan ibu tesa" jawab viikros.
Sachi pun mengangguk lalu mengambil tasnya "sachi pulang dulu yaa" ucap sachi pada teman temannya ramah.
"Dadaaa sachi hati hati ya"
"Daddy and papi kok tumben menjemput sachi sampai kekelas?" Tanya sachi saat mereka bertiga tengah berada diperjalanan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...