"viikros meta mau turun" rengek metari.Kini dua pasusu itu tengah berada di kamar mereka dengan metari yang duduk diatas pangkuan tuan muda, mereka berdua baru saja bagun dari tidurnya.
"Diam" datar viikros.
Metari berhenti merengek dan mengangguk lucu.
Metari mendusal di dada bidang viikros sembari memainkan kancing piyama yang viikros gunakan.
"Vii hari ini betulan tidak kekantor kan?" Tanya metari.
"Iya sayang, kenapa kau ingin apa hm?" Tanya balik viikros.
"Ayo bikin cake" ajak metari.
"Hm? Membuat cake sayang?" Tanya viikros memastikan dan meta mengangguk semangat.
"Baiklah akan ku turuti kemauan istri kecilku ini" tutur viikros mencium kedua pipi meta bergantian.
"Ayo turun, meta mau mandi" rengek meta.
Viikros tidak menjawab ia justru menggendong metari "vii mau apa, turunkan meta!" Ucapnya berusaha turun dari gendongan viikros.
"Kita akan mandi bersama" ucap viikros dengan senyum semlirik nya. Mata metari melebar ia tahu apa yang akan viikros lakukan.
"Tidak mau tidak mau meta mau turun meta mau turun" rengeknya menggoyangkan kedua kakinya meminta di turunkan.
"Jangan brisik kelinci" ucap viikros masuk kekamar mandi.
"Huaaa viikros mesum ish, bunda tolong metaaa" teriak meta dari dalam kamar mandi dan terdengar suara kekehan viikros juga disana.
Tuan muda dan nyonya kita pun melanjutkan kegiatan mandi bersamanya yang mungkin tidak hanya mandi yang pasusu itu lakukan. Lupakan biarkan pasusu itu menikmati mandinya.
Selesai mandi mereka berdua pun sarapan bersama. "Sachi mau bantu papi membuat cake sayang?" Tawar meta karena kebetulan hari ini adalah hari libur.
"Mau papi" jawab sachi antusias dan meta tersenyum.
"Iya kau boleh ikut tapi jangan ganggu papi meta" gumam sachi.
"Sachi?" Panggil meta saat melihat putrinya seperti berbicara sendiri. "Mereka mau ikut melihat papi membuat cake tidak apa kan pi?" Tanya sachi.
Metari mengerutkan keningnya bingung "kau tidak lupakan jika sachi ini indigo" celetuk viikros.
Metari pun dengan ragu mengiyakan walaupun sebenarnya ia takut.
Kini ketiganya tengah berada di sebuah market mall untuk berbelanja perlengkapan membuat cake.
Vii mendorong troli mengikuti arah istri dan anaknya itu memilih bahan.
"Sachi capek" keluh sachi.
"Kemari naik ke atas troli" ucap viikros.
Metari pun menggendong tubuh sachi menaruhnya ke troli belanjaan yang viikros dorong.
"Yeay lets go" ucap sachi lucu membuat vii dan meta terkekeh.
Mereka melanjutkan kegiatannya berbelanja dan ketika dirasa sudah vii langsung membayar dengan black card nya.
Sekarang mereka sudah berada didapur ketiganya memakai celmek dan lengkap dengan topi khas seperti koki.
"Daddy tidak boleh seperti itu mengaduknya" seru meta saat melihat viikros mengaduk bahan cake secara asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIIMET
Short Story[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] Mafia? Satu sebutan elit untuk seseorang yang bergelimang harta dan penuh kuasa. Kehidupan mafia yang gelap, namun dibalik itu semua seseorang yang terbiasa dengan segala gelapnya berhasil terang ketika menemukan sesoso...