Ramen

1.6K 182 75
                                    


"Daddy" panggil sachi saat dirinya tengah berada di taman dan melihat daddynya yang lewat.

"Ada apa?" Tanya viikros menghampiri sachi.

"Sachi boleh minta dibelikan sesuatu?" Tanya putri castel ragu ragu.

Vii mengerutkan keningnya tidak biasanya putrinya meminta dibelikan sesuatu olehnya karena biasanya putrinya itu akan meminta pada papi unnynya.

"Beli apa hm?" Viikros.

"Emm sachi mau Daddy belikan Sachi motor" pungkas sachi tersenyum kikuk.

Vii membulatkan matanya "apa katamu? Motor?" Kaget viikros.

"Iya Daddy pliss ya" rengek putri castel.

"Tidak" tolak viikros lalu berjalan pergi meninggalkan putrinya itu.

"Auu Daddy kenapa tidak" sachi.

"Kau belum lancar jika kau kenapa kenapa bagaimana?!" Galak viikros.

"Daddy akan menuruti keinginan mu tapi tidak dengan yang ini" imbuh viikros sebelum akhirnya betul betul pergi.

Sachi memanyunkan bibirnya lalu memilih masuk kedalam kamar.

"Putri mu itu ada ada saja" gerutu viikros masuk kamar.

Metari yang tengah menata baju di lemarinya pun cepat cepat menyelesaikan kegiatannya, lalu ikut menyusul viikros duduk di sofa yang ada di kamarnya.

"Ada apa dad?" Tanya metari lembut.

"Sachi minta dibelikan motor" jawab vii kesal.

"Hah?" Kaget meta.

"Heran bukan? Tidak habis pikir aku" gerutu viikros memijat pelipis jidatnya.

"Terus Daddy bagaimana?" Tanya meta.

"Tidak ku izinkan, motor itu resikonya besar apalagi untuk seorang perempuan" viikros.

Metari tersenyum ia menghela nafasnya "vii, vii tidak salah kok melarang sachi tapi pakai cara lembut ya? Kalau vii terus seperti itu mensikapinya yang ada Sachi makin takut dengan Daddy nya sendiri" nasihat meta.

"Kau selalu membelanya, jika cara mendidikmu seperti itu dia akan manja" balas viikros.

Metari lagi lagi menghembuskan nafasnya, memang harus ekstra sabar menghadapi sikap bawaan viikros.

"Manja? Mana buktinya? Dari sachi kecil sampai dia sebesar sekarang dia apa apa selalu bisa sendiri, dia juga menuruti semua apa yang viikros dan meta katakan" balas metari.

"Perkataan viikros barusan seakan akan bilang kalau meta salah mendidik sachi!" Imbuh meta.

Viikros terdiam, seperti biasa ia selalu kalah jika sudah beradu argument dengan istri kesayangannya, lagi pula betul adanya yang dikatakan meta.

"Meta mau ke mansion mengantar kue dengan sachi" pamit meta ia keluar dan menutup pintu dengan sedikit keras.

"Sachi ayo sayang antar papi ke mansion" ajak metari

"Wait for me papi sachi sedang menyisir rambut" sahut sachi.

"Baiklah papi tunggu di mobil ya" metari.

Metari dan sachi pun pergi menuju mansion untuk mengantarkan kue yang sengaja meta buat tadi pagi.

Sachi mengamati papi unny yang ada di sampingnya, sachi tahu ekspresi wajah itu ia yakin papi dan Daddy sedikit bertengkar tadi.

VIIMET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang