Delapan

25 7 1
                                    

Hari ini libur untuk SMA Perdana 1. Kaki Aulia juga sudah membaik, tadi pagi Aulia sudah ber-beres kamar dan mengerjakan tugas. Sekarang apalagi yang harus ia kerjakan di rumah sudah ada pembantu untuk bersih-bersih dan memasak tidak perlu khawatir lagi. Di Rumah juga hanya ada Wildan dan dirinya selebihnya sibuk dengan kerjaan sendiri.

Aulia membuka ponsel pintarnya. Daripada tidak ada kerjaan lebih baik dirinya scroll Instagram menghilangkan bosan. Notifikasi pengikut baru masuk terlihat nama Agil dengan username @Agilsptrr dan foto profil menggunakan foto miliknya.
Entah darimana pula dia bisa mendapatkan foto Aulia, secara akun miliknya saja dia privasi dan kunci, hanya pengikutnya saja yang bisa melihat foto yang ia bagikan. Pasti pria itu mengambilnya lewat akun Wildan, secara hanya Wildan saja yang ia ikuti.

"Kurang kerjaan banget nih bocah," monolog Aulia.

Pesan terkirim dari Agil untuknya. Melihat pesan yang dikirim Agil untuknya Aulia malah semakin gila melihat tingkah lelaki satu ini.

Agilsptrr

Follback sayang.

Lia.auliaa_
Ogah

Ngapain lu pake foto gue Agil?!

Agilsptrr

Seharusnya lo seneng dong, Au.

Jarang-jarang gue mau publish hubungan gue ke medsos.

Agil sambil tertawa geli membalas pesan Aulia, puas sekali rasanya bisa mengerjai Aulia begitu. Bukan maksud Agil begitu hanya saja Agil selalu merasa jengkel kalah dengan Aulia. Gadis itu punya banyak cara untuk mengalahkannya. Jelas harga dirinya dipertanyakan sekarang.

Merasa kesal karena pesannya tidak dibalas Agil menekan tombol panggilan dan mulai menelfon Aulia.

"Lo siap-siap, gih. Gue otw ke rumah lo," kata Agil.

"Emang laki-laki gila ya, gak mau gue." kata Aulia, wanita itu kini duduk sambil menghadap jendela. Meladeni Agil harus memiliki oksigen yang banyak.

"Buruan." titah Agil tanpa bantahan.

"Gak mau setan, lo maksa banget deh. Namanya pelanggar HAM, hak asasi gue lo langgar," ujar Aulia kesal.

"Buruan sayang, nanti sayang datang sayang udah harus siap ya. Masa sayang nungguin sayang lama ntar gak jadi kita jalan. Sayang mau kan?" ucap Agil lembut dan penuh kasih sayang. Katanya sih.

"Gil--" Aulia menelan air liurnya sabar. Agil secara sepihak memutuskan panggilannya.

"Gak sopan banget 'kan Agil. Iya emang makanya jangan doa biar bisa dapet dia, nyesel kan. Nah loh rasain!" Aulia memarahi dirinya sendiri sambil menatap wajahnya dilayar hp yang sudah mati.

Niat tidak niat akhirnya Aulia bergerak dari tempat duduknya membuka lemari mencari baju untuk menyambut tamu tak diundang itu. Tidak ada baju yang terlalu istimewa untuk sekedar bertemu Agil. Aulia ingin baju yang simpel saja.

Aulia memilih memakai baju kaos polos dengan celana panjang berwarna hitam. Wanita cantik itu mengambil ikat rambut di meja riasnya lalu menyimpul rambutnya begitu saja dan segera turun untuk menemui Agil.

Tepat seperti dugaan Agil kini sudah sampai dirumahnya dengan dandanan rapi. Baju kemeja dengan dalaman kaos abu-abu dibalur dengan celana jeans cream miliknya.

Agil SaputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang