DuaPuluhDua

15 3 0
                                    

Mereka makan bersama di McD seperti janji tadi siang. Tentunya dengan satu tambahan orang yaitu Agil. Aulia duduk disebelah Danial. Dan Agil duduk diseberang Aulia. Mereka memesan ayam dan seporsi nasi masing-masing.

Aulia pergi dengan celana jeans panjang. Setelah dikatakan jalang terpaksa Aulia menggunakan celana kulot jeans berwarna biru itu.  

"Makan, dong. Diliatin mulu nggak kenyang." Agil mulai melahap ayam.

"Kok lo bawa dia sih Au, kan rencananya kita bertiga doang," Danial berbisik pada Aulia.

"Sorry, tapi gimana lagi udah terlanjur juga," balas Aulia tak enak melihat wajah Danial yang tidak senang.

"Tenang aja Nil, gue yang bayarin kok." kata Agil masih menyuap. "Lo juga kan minta traktir sama Aulia karna kami jadian?"

"Kok lo tau?" sentak Aulia.

Agil sedikit tertawa. "Jadi ini perayaan kita jadian? Padahal gue geer doang tadi,"

"Bukan sih, ini hari persahabatan tau!" Laras mulai makan.

Agil membuka google menampilkan hasil yang pria itu telusuri bahwa hari ini tidak ada hari best friend yang disebutkannya. Laras menelan ludah karna terciduk bohong.

Laras jadi menyesal mengangkat telepon dari Agil dan menjawab pertanyaan Agil kemana tujuan mereka pergi. Jika tahu Agil akan ikut Laras pasti berbohong, bodohnya juga Aulia tidak mengajaknya kompromi dulu. 

"Maksudnya hari persahabatan kita bertiga," sambung Danial.

Agil mengangguk. "Makan sayang, mau disuapin?" Agil menyodorkan kulit ayamnya ke mulut Aulia.

Entah kenapa suasana di meja itu terasa canggung. Tidak seperti biasanya, Danial mungkin akan banyak bicara jika sudah dengan dua temannya ini. Tapi, kali ini pria itu terlihat tidak berselera ada Agil.

"Nih, Au. Ayam gue buat lo aja biar gue makan kulitnya." Danial menyerahkan paha ayamnya.

"Lo gimana sih, sama kesukaan pacar sendiri aja nggak tau," Danial melirik sekilas Agil.

Agil mengangkat satu alisnya. "Giliran dikasih bunda aja nagih,"

"Nggak nagih, gue cuma nggak enak aja." jawab Aulia melahap ayamnya.

"Nih, ayam gue buat lo aja." Agil menaruh dada ayamnya ke piring Aulia. "Sini, biar gue aja makan sisa Aulia!" Agil merampas kulit ayam dari tangan Danial.

Aulia sontak membulatkan mata. Piringnya penuh dengan ayam goreng dari kedua pria di mejanya. "Lo berdua apaan sih, gue nggak butuh ayam kalian." Aulia mengembalikan ayam goreng kepada pemiliknya.

"Udah makan." titahnya pada ketiga orang dihadapannya.

***

Agil dan Aulia duduk di kursi taman. Laras sudah pulang bersama Danial. Itu juga disuruh Agil. Waktu sore ini sebenarnya untuk ia habiskan bersama kedua temannya malah diganggu Agil.

Agil sengaja, entah mengapa dirinya malas untuk pulang ke rumah. Agil hanya ingin bersantai meskipun hanya duduk di kursi apalagi ditemani Aulia.

"Kok lo nggak pernah bilang," Agil bersandar pada kursi taman sambil melipat kedua tangannya untuk ia sandari.

Aulia menoleh. "Bilang apa?"

"Habis makan kulit ayam malemnya badan lo pasti gatel, kan?" Agil balas menatap Aulia.

Aulia sadar maksud ucapan Agil. Pria ini pasti ingin membahas hal tadi di McD.

Agil SaputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang