1.3 Let The Music Lead The Way

261 25 3
                                    

Azizi kini terpojok di dinding. Kedua tangannya mencoba melepaskan tangan kanan Jinan yang sedang mencekik dan membuatnya terangkat dari tanah. Hendak berteriak, namun tangan kiri Jinan menyumpal mulutnya membuatnya benar-benar bisu. Zee tak ingin pingsan begitu saja dan berakhir seperti yang diceritakan oleh Jinan tentang yang lainnya.

Teringat akan alasan Jinan tak terpengaruh oleh bisikan Madame Manon waktu itu, ia segera mengeluarkan Beat dari sakunya dan menempelkan dikeningnya untuk memutuskan efek kekuatan itu.

Mata Jinan kembali normal dan ia terkejut melihat Zee yang sedang ia cekik dengan wajah yang mulai memucat. "Astaga!" teriaknya lalu melepaskan Zee dan membuatnya terjatuh di tanah.

Zee memucat dan mulai menunjukkan rasa takut. Ia pun sehera menjauh dari Jinan sambil mengarahkan Rythm ke arah wajahnya. "Pergi dariku!" pinta Zee yang kemudian memasangkan Rythm dengan Beat-nya dan menjadi Rythm Idol.

"Tapi...,"

"Kakak hampir saja membunuhku!"

Jinan segera berlari dan meninggalkan Zee yang sangat marah, namun karena ia berhasil masuk ke situs ini, terlebih dahulu ia pergi menuju sebuah bekas bangunan dan menuruni sebuah tangga yang menghantarkannya ke sebuah ruangan yang terkunci rapat. Sesampainya di sana, ia menarik nafas terlebih dahulu dan berbisik dengan dirinya sendiri, "Jangan sampai wanita itu mengontrol gua lagi!"

****

Setelah membuka kunci pintu ruang itu, ia menggunakan senter dari jam tangannya untuk melihat seisi peninggalan di ruang tersebut. Beberapa Rythm masih tertumpuk di sebuah dus namun beberapa koper Beat nampaknya sudah hilang dari sana. Dengan sebuah Beat yang ia rasa familiar dengannya, ia pasangkan dengan sebuah Rythm yang baru saja ia aktifkan. "Nagai Hikari, moga-moga saja cocok denganku." harapnya.

Ternyata berhasil, kekuatan cahaya yang dimiliki Beat itu nampaknya sinkron dengan Idol Aura yang dimiliki oleh Jinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata berhasil, kekuatan cahaya yang dimiliki Beat itu nampaknya sinkron dengan Idol Aura yang dimiliki oleh Jinan. Setelah berubah, kini ia menggunakan kekuatannya untuk mengubah energi yang berada di dalam dirinya menjadi sebuah pijar cahaya.

Setelah merapihkan barang-barang yang ia perlukan kedepannya, Jinan menutupi ruangan itu rapat-rapat dan membuat puing baru untuk tempat itu.

*****

"Pandora, Pandora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pandora, Pandora. Sayang sekali kau tidak bisa kembali ke orang tuamu demi melindungi Aurora yang juga bernasib seperti mu," bisik Madame Manon di depan Pandora yang kini menjadi sebuah patung akibat efek mantra yang digunakannya untuk mengambil Idol Aura miliknya, sama seperti Aurora.

"Cindy Hapsari, Gaby Warouw, Anindita Cahyadi, Tan Zee Celine, Ariella Chalista, dan Eve Antoinette." Madame Manon berjalan mengelilingi mereka yang terpajang melingkar disebuah podium kecil dan dilapisi kaca sebagai piala kecil untuknya. "Andai kalian tidak menghalangiku sejak awal, ku tidak akan tahu diriku dapat menggunakan Aura Idol kalian untuk rencanaku, dan mungkin kalian masih bisa hidup diluar sana walau menjadi pekerja. Tapi nampaknya teman kalian yang satu ini membukakan jalan untukku menemukan apa yang lebih diluar sana!"

Madame Manon duduk di atas singgasana dengan sebuah meja besar di depannya yang digunakannya untuk berbicara dengan kedua ajudannya. Ruangan itu nampak seperti ballroom megah, hanya saja ruang itu nampak kosong karena luasnya.

Di sebuah papan, tertempel foto Zee dan seluk beluk keluarganya yang ditancapkan dengan sebuah pin. Dengan perlahan, ia menarik pin tersebut dan mengambil foto Zee kemudian memasangkan kembali pin tersebut ke papan. Madame Manon berjalan kembali ke singgasananya dengan seksama memperhatikan Zee yang masih sangat muda. "Ternyata masih SMA," ucap Madame Manon.

Dari laci yang berada di bawahnya mejanya, ia mengambil dua buah Beat (kaset berbentuk kotak) hasil rampasannya dan menaruhnya di tangan dua Rythm Idol yang kini menjadi patung batu. Sambil merapalkan beberapa mantra, sebuah aura seperti asap bewarna biru tertarik dari dalam diri mereka melewati Beat tersebut dan membentuk dua buah monster yang dalam sekejap menyamar kedalam bentuk manusia.

Keduanya kemudian berlutut dihadapan Madame Manon dan tidak berbicara apapun sebelum diperintahkan olehnya. "Tangkap gadis ini dan bawa kepadaku hidup-hidup!" ujar Madame Manon sambil menunjukkan Foto Zee yang kemudian terbakar dan menjadi abu setelah ia kembali merapalkan mantra-nya.

"Jinan sialan, kini ku harus memulai kembali untuk menjalankan rencana ku seutuhnya. Aura ditambah jiwa mereka tidak akan cukup untuk mengontrol seluruh negeri ini. Kini kita lihat, seberapa kuat kau melindungi adik barumu ini!"

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang