KAMONEGIX [Completed]

3.2 Arcadia Arcade

"Huh, apa-apaan ini? Tiruan Vi League of Legends! Baju bagus mu gak ada apa-apanya dibandingkan kemampuanku" ucap ketua geng tersebut yang mulai memamerkan kemampuannya dengan sebilah pisau di tangannya.

Setelah mengunci Rythm-nya di sisi kanan sabuknya, Marsha memasang kuda-kuda untuk melawan mereka. Jemari di kedua tangannya ia kepal serapat mungkin. Dari belakang sarung tangan besinya, terlihat ion jet keluar seiring ia mengumpulkan momentum saat menahan tangannya. Setelah dirasa cukup, ia melepas energi pada tangannya dan langsung meninju beberapa anak buah ketua geng itu hingga tersangkut pada Chandelier di atas nya.

Marsha tak pernah merasa senang seperti ini. Meninju orang-orang jahat seperti di permainan-permainan membuatnya nampak semangat walau terpisah dengan keluarganya.

"Hajar bocil itu!" seru ketua gengnya sambil menaikkan senjata tajamnya ke atas dan mulai menyerangnya dari segala arah bersama anak buahnya.

Namun, sekali pukulan dengan sarung tangan itu ke tanah. Semua orang yang berada di sekitarnya terhempas ke udara, begitu juga dengan mesin-mesin arkad yang berada disana. "Duh, mahal nih!" celetuknya.

"Gua bakal habisin lu!" bentak ketua geng itu.

Tapi percuma saja, Marsha yang menggunakan kekuatan dari Beat Kobushi no Seigi dengan mudah mengalahkan mereka seperti membalikkan telapak tangan.

Namun ditengah keseruan itu, wanita yang mengincarnya sudah berada di lantai atas, berdiri bersama kerumunan orang-orang yang tengah menyaksikan perkelahian itu dan menunggu momen yang tepat untuk menginterupsi.

***

Dibawah sana, Marsha yak tak tahu dirinya dalam bahaya, sedang asyik-asyiknya melempar anggota geng itu ke sana kemari dan membuat mereka ketakutan. Marsha tertawa haru kepada mereka, "Duh, ngelawan orang jahat seru banget!" ucapnya.

Dari tangga yang mengarah ke pintu keluar, sosok wanita itu turun dari sana dan berjalan mendekati Marsha yang masih berdiri di tengah-tengah. Dari saku jasnya, ia mengeluarkan dua buah sarung tangan bewarna hitam kemudian memakainya seraya berkata kepadanya, "Arcadia~,"