Api, Berlian, dan Cahaya. Tiga kekuatan yang kini menyatu untuk melawan enam kekuatan Erebos yang berniat menghancurkan para Idol Kamonegix dengan memburu mereka satu persatu. Namun kenyataannya, malah Erebos masuk ke dalam rencana yang dibuat oleh Shani dan Jinan sebelumnya.
Saat mereka bertarung, anak buah Pak Hartawan mencoba menembaki Chika dengan laser pembeku yang mereka miliki. Namun, kekuatan api milik Chika sepertinya memberikan barier pada sekujur tubuhnya agar tidak membeku akibat senjata mereka. Chika menengok kearah mereka dan tersenyum melihat senjatanya tidak berdampak apa-apa baginya. "I'm already hot before. With this, i'm hotter than ever!" ujarnya sambil melepaskan bola api ke arah mereka. Bola-bola api itu lalu meledak saat menyentuh lantai ataupun beberapa benda lainnya.
Disisi lain, Jinan menembaki beberapa Erebos dengan payungnya yang sekaligus dapat ia gunakan sebagai senjata semacam tongkat pukul. Saat beberapa proyektil maupun energi yang sangat banyak diarahkan kepadanya, Jinan hanya perlu mengembangkan payung tersebut dan merubahnya menjadi semacam perisai. "Ini buat Cindy!" ucapnya sambil melepaskan tembakan pertama ke salah satu dari tiga erebos yang menyerangnya.
Saat ada Erebos lain yang berusaha melukainya dengan fisik, Jinan menahannya dengan menggunakan payung miliknya sebagai tongkat dan membalikkan energi yang ditransfer dari pukulan Erebos itu. "Ini untuk Gaby!"
Terakhir, ia melepas topinya dan memperlihatkan sisi-sisi tajam dari topi tersebut dan melemparkannya bak Boomerang ke salah satu Erebos yang belum tumbang di hadapannya. Saat ia hendak menembakinya, dari arah kira terlihat anak buah Pak Hartawan sudah terlebih dahulu membidiknya dengan laser pembeku.
Zapppp
Lengan kirinya terkena tembakan itu dan membuat lapisan es yang menyelimuti sebagian lengan dan sikutnya. Tangan kirinya kini terkunci dan tak dapat ia gerakan. Jinan lengah akibat lengan kirinya yang membeku dan membuat ruang untuk Erebos yang menggunakan tubuh Shanju yang bernama Avaritia untuk meninjunya tepat dibawah dagunya hingga ia terpental keatas.
Jinan berusaha bangkit, namun kakinya kini sudah membeku akibat tembakan lain dari anak buah Pak Hartawan.
"Gwydion, alias yang dulu dipanggil Llỳr. Andai saja mulutmu tidak berbicara hari itu, kau masih bersama dengan temanmu tentunya!" ucap Avaritia yang baru saja memukulnya dengan amat keras.
"Ci!" ringkihnya yang memanggil Shani untuk meminta bantuan.
Shani berusaha membantu, namun ketiga lainnya menghalanginya dan tetap menyibukkan dia. Sementara Chika berkutat dengan orang-orang Pak Hartawan yang tiada habisnya.
"Xhante memang kuat, tapi kau dan teman-temanmu itu duri buat kami!" balas Avaritia. Melihat Jinan sudah sebagian sendinya membeku, ia memanfaatkan momen itu untuk memukulnya bertubi-tubi dengan tangan kanannya. Tangan kirinya menjambak rambutnya dan menariknya hingga kedua mata sejajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMONEGIX [Completed]
Fantasy1st Season of Super Idol Series Zee, seorang street dancer di Ibu Kota yang terkenal di antara mereka. Tiada yang tidak mengenal dirinya bagi kalangan pecinta dance di sana, lagipula ia juga memiliki banyak wilayah walupun ia bukan ketua geng dari k...