19.2 Gate

50 6 0
                                    

Dini hari di atas permukaan tanah. Terlihat Christy berlari cukup kencang menghindari bayangan serigala yang mengejarnya dari belakang. "Febi, plis maafin gua...,"
Penjelasan itu terputus saat wajahnya tiba-tiba terdapat gelembung air yang membuatnya tak dapat berbicara dan kesulitan bernapas. Christy mencoba memberi ruang pada hidungnya agar ia dapat bernapas normal, namun air dengan cepat kembali ke depan hidungnya.

Di depannya, ada Zee dan Chika dengan kulit di sekitar matanya bewarna batu obsidian, bukan hitam kulit melainkan hitam bebatuan seperti batu-bara dengan corak merah terukir di dari ujung mata mereka. Tangan Zee diarahkan kepada Christy seiring ia menenggelamkan kepalanya di dalam gelembung air yang dibuat olehnya. Seketika kedua pergelangannya kembali sakit, menandakan ada diantara teman-teman Idol nya yang menggunakan kekuatan dari Beat mereka yang berbasis Idol Aura.

Febi bersama serigalanya baru saja tiba pada saat itu. Ia memasang wajah senang saat melihat Christy berhasil ia dapatkan. "Wah, wah, wah. Gadis listrik ini nampaknya lebih mudah gua urus dibandingkan si Wakil Kapten itu!" ucapnya menakut-nakuti Christy yang saat itu sama sekali tidak memiliki kekuatan.

Gelembung air di kepala Christy pecah. Segera ia memanfaatkan momen itu untuk menarik nafas sekuat-kuatnya."Huu, haa, huu, haa!"

Febi yang melihat hal itu menoleh ke arah Zee yang corak hitam di matanya memudar lalu kembali menghitam menandakan dia dapat mengendalikan kembali dirinya dari pengaruh kekuatan Febi.

Saat ia mulai sedikit mengambil alih tubuhnya kembali, ia mengarahkan tangannya kepada Febi dan menembakinya dengan sebuah stream air yang sangat kencang dan membuatnya terpental. Walau dapat menggunakan kekuatan dengan benar, tangannya terasa lonjakan energi tiba-tiba membuatnya merasa sangat sakit, kutukan yang dituliskan Vendrax di tangannya memberikan rasa nyeri luar biasa kepada ia dan teman-temannya saat ia menggunakan kekuatannya.

Melihat mata Chika masih terdapat corak hitam, segera ia mengendalikannya untuk menyerang Zee yang sudah terlepas dari kendali pikiran Febi. Setelah membiarkan mereka berdua bertarung walau Zee menahan sakit karena Chika juga menggunakan kekuatan dengan energi dari sedikit Idol Aura yang masih ada di dalam dirinya.

Sementara itu, Febi berurusan dengan Christy. Tentunya ia memiliki segala kelebihan dibandingkan Christy yang melawannya hanya dengan tangan kosong. Christy yang tergolong masih baru menggunakan kekuatannya, jauh kalah dibandingkan kemampuan Febi, bahkan hal bela dirinya.

Satu pukulan dari Febi, mampu membuat Christy sedikit terlempar ke udara. Saat Christy terlempar ke udara, ia memutar tubuhnya untuk mencoba mendarat dengan aman. Namun, sebelum ia bisa melakukannya, Febi sudah mengejar dan menendang tubuhnya dengan keras. Christy terlempar lebih jauh dan terjatuh ke tanah dengan keras.

Febi menatap Christy yang tergeletak di tanah dengan sinis. "Kamu memang lemah," ujarnya. Sebuah kesalahan si Jinan mengajakmu bergabung menjadi Idol, Kamu tidak berharga!"

Christy mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk berdiri. "Maaf," desahnya. "Saat itu aku tidak melihatmu!"

"Maaf?" Febi tertawa kecil. "Maaf tidak akan merubah sejarah, aku dengan jelas melihatmu pergi begitu saja."

Dengan cepat, Febi melompat ke udara dan menyerang Christy dengan serangan bertubi-tubi. Christy berusaha menghindari serangan tersebut, tetapi terlalu lemah dan akhirnya menerima pukulan dari Febi. Dia terlempar ke samping dan jatuh dengan keras di tanah.

Christy mencoba bangkit kembali, tetapi tangan Febi dengan mudah menggenggam lehernya dan menekan dengan kuat.

"Sudah kalah, Christy. Menyerahlah," ucap Febi dengan senyumnya yang merendahkan.

Christy mencoba melepaskan dirinya, tetapi tenaganya tak ada yang mampu melawan kekuatan Febi. Ia merasa semakin lemah dan sulit untuk bernapas. Kondisinya semakin memburuk saat serigala Febi mendekat dan mengaum dengan ganas.

"Jangan ganggu aku saat sedang menyelesaikan urusan," ucap Febi pada serigalanya. Ia lalu menjentikan jarinya dan sebuah akar-akar dari bayangan atau asap hitam tumbuh dari kanal yang berada di sampingnya. Akar-akar itu lalu melilitnya dengan kencang dan menariknya ke dasar kanal.

"Sayonara, Iona!"

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang