15.2 Boundless Huntswoman

83 10 0
                                    

"Christy, kenapa kamu tidak menolongku waktu itu? Kenapa kau kabur begitu saja? Padahal kita sudah berjanji untuk kabur bersama pada waktu itu!" Suara bisikan itu terdengar nyaring, seperti suara seekor serigala. Di atas tempat tidurnya, bayangan melilit erat dirinya hingga membuatnya sesak napas. Wajah serigala muncul dihadapannya memberikannya mimpi buruk yang dikendalikan oleh siapa lagi kalau bukan Febi. Ia tidak dapat membuka mulutnya dan meminta bantuan. Satu-satunya cara adalah ia terbangun dari tidurnya, namun apakah ia sadar itu hanya mimpi?

Di dalam mimpinya, Christy melihat teman-temannya yang dahulu berubah menjadi Host saat terjadi penyerangan di sekolahnya. "Guys, aku disini! Tenang!" ucapnya yang menggunakan kekuatan dari Beat untuk menetralkan efek dari Xeno yang mengendalikan tubuh mereka. Belum sempat ia membebaskan sahabatnya, puluhan tangan kemudian menyergapnya dan membuatnya terjatuh dan kini semua serba gelap gulita. Ia merasa sesak namun tak tahu apa yang terjadi.

Tiba-tiba, sesuatu yang benar-benar menakutkan baginya lewat dengan cepat ke hadapan mukanya. Hal yang paling ia takuti, saat Xeno melompat ke wajah dan mulai mengendalikan dirinya.

Di dunia nyata, terlihat Rayet sedang mengikat dan mengendalikan mimpi buruk di otaknya. Dari kejauhan Febi mencoba bermain dengan Christy sebagai pembalasan dendamnya atas peristiwa itu. "Mari lihat, seberapa takut dirimu dengan hal ini!" ucap Rayet mengikuti kata-kata yang diucapkan oleh Febi.

Dalam mimpi buruknya, Christy merasa tubuhnya semakin terjepit oleh bayangan serigala. Ia mencoba untuk melawan, namun semakin ia berusaha semakin sulit untuk melawan kekuatan yang mengendalikan mimpinya tersebut. Ia merasa seperti terjebak dalam sebuah perangkap yang tidak mampu ia keluar dari situasi tersebut.

Rayet terus berusaha mengendalikan mimpi buruk di otaknya, namun semakin lama semakin sulit. Febi terus memperburuk situasi dengan menambahkan detail yang semakin mengerikan dalam mimpi buruknya. Ia menghadirkan sosok-sosok yang sudah lama meninggal dunia, dan mengulangi kejadian traumatis dalam hidupnya.

Christy mencoba untuk menolak dan membebaskan dirinya dari mimpi buruk tersebut, namun semakin ia mencoba, semakin sulit untuk melakukannya. Ia merasa semakin lemah dan terjebak dalam mimpi buruk yang semakin terasa nyata.

Ketika Christy merasa tak ada jalan keluar, tiba-tiba ia merasakan kekuatan yang datang dari dalam dirinya. Ia merasa kekuatan Beat yang selalu membantunya dalam melawan para Host kembali muncul. Dalam mimpi buruknya, Christy menggunakan kekuatan Beat tersebut untuk melawan bayangan serigala yang membelenggunya.

Ia merasa semakin kuat, dan tiba-tiba bayangan serigala tersebut menghilang. Mimpi buruknya berakhir dan Christy kembali terbangun dalam dunia nyata. Ia merasakan keringat dingin yang menetes di keningnya dan napasnya yang terengah-engah.

Zee memasuki ruangan tepat saat Rayet seketika menghilang dan melepaskan Christy. Ia melihat Christy yang terbangun dengan wajah sangat pucat. Zee menyentuh Christy untuk memastikan kondisi temannya itu. "Ty, Lu gak papa?" tanya Zee sambil mengelus pundak untuk menenangkan Christy.

Christy menggelengkan kepalanya dan mengatur napasnya. "Farya, Farya berulah lagi. Serigala itu berulah di dalam mimpiku!"

Tiba-tiba, Febi yang satu Apartemen dengan mereka juga masuk kedalam kamar Christy dengan Rayet berada di bawah kakinya sebagai bayangan. "Hmmm... Kau seharusnya tidak mengetahui hal ini, Christy," ucapnya sambil menahan busurnya tepat dibawah dagu Christy.

Di Lantai, sekitar mata Zee terlihat menghitam dengan tatapan kosong. Rayet perlahan sedang melahap memorinya membuatnya lupa sedikit demi sedikit apa yang sudah terjadi.

"Aku benci kalian, aku juga benci mereka. Kalian memang seharusnya sudah tidak ada!" ujar Febi sambil mendorong Christy hingga terjatuh keluar jendela.

Saat Christy terjatuh dari ketinggian, Febi melihat Zee yang belum pernah ia lihat sebelumnya kini tidak dapat berbuat apapun. "Ini yang katanya bakal jadi yang paling bersinar di masa depan?" ucapnya melihat Zee tergeletak begitu saja. Setelah dirasa cukup, Febi menarik Rayet kembali dan membuat Zee pingsan. Kini ia memerintahkan Rayet untuk menghapus ingatan Christy yang mungkin sudah berada di tanah sekarang.

"Kejar dia, jangan sampai celaka! Hapus ingatannya dan kembalikan dia ke tempat tidurnya!" ucap Febi sambil menggendong Zee untuk kembali ke kamarnya.

Setelah merapihkan semuanya seperti semula, Febi kembali ke kamarnya lalu melemparkan dua buah dart ke dua foto yang berada di belakang pintunya, yakni Jinan dan Zee. "Drama lama akan kembali muncul dan kekuatan mereka tidak akan dapat bersatu sebelum semuanya setuju!" ucapan.

Rayet yang bertengger di jendelanya kemudian pergi meninggalkan Febi saat ia menunjuk ke arah bulan yang bermakna untuk menyampaikan pesannya kepada seseorang.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang