Zee tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, namun kini ia dapat merasakan aliran energi dalam dirinya yang membuatnya merasa lebih kuat. Zee sangat bersemangat dengan hal ini, tapi ia masih bingung dan bertanya kepada Jinan yang saat itu kondisinya sangat ruwet. "Kak, kekuatan super ku apa?" teriaknya kegirangan.
Mereka semua, lalu mengalihkan pandangannya kepada Zee yang baru saja berubah menjadi Rythm Idol. Wajah Zee sedikit berubah saat melihat mereka mengeluarkan sebuah tongkat untuk menyerangnya.
"Jangan main-main denganku," teriaknya.
Dengan kekuatannya, Zee dengan mudah mengalahkan para pengikut Madame Manon. Mereka semua terlempar ke belakang dan tidak dapat bergerak.
"Cari sumber air!" teriak Jinan kepadanya. Orang yang menahannya kemudian menampar wajahnya dan menodongkan tongkat dengan mata setrum ke wajahnya dengan tatapan mengancam.
Zee hanya mampu menggunakan Rythm untuk menembaki mereka dan masih bingung dengan kekuatannya. "Air, apa yang harus ku lakukan dengannya?" teriaknya. Pandangannya berkali-kali teralihkan antara mereka dan sebuah air mancur yang masih mengalir dengan deras.
"Kendalikan air itu!" teriak Jinan dengan wajah penuh harapan kepadanya tanpa perduli dengan dua orang yang berada di sampingnya.
"Cukup!" balas orang yang memegang tongkat bermata setrum itu. Setelah menyetrum Jinan hingga pingsan, mereka meninggalkannya dan bergabung untuk menyerang Zee.
***
Air dari pancuran itu ia coba angkat dengan kekuatan yang kini dimiliki olehnya. Di atas telapak tangan kirinya, sebuah bola air terbentuk dan berubah-ubah sesuai apa yang berada di kepala Zee saat itu. Setelah mengumpulkan lebih banyak air dan membuatnya menjadi lebih besar, ia menembakan bola itu dan menyapu sebagian besar kroco yang berada di taman itu.
"Kak!" tatapannya berubah saat melihat Jinan tersungkur di atas tanah. Rasa khawatirnya bertambah dan memberinya lebih banyak tenaga untuk menyapu orang-orang yang tersisa.
"Ayo pergi!" ucap salah satu dari mereka diikuti yang lainnya untuk segera pergi meninggalkan taman itu.
Zee yang masih mengenakan Seifuku, kemudian menaruh Rythm-nya pada sebuah holder di sisi kanan sabuk Seifuku. Ia berjalan mendekati Jinan dan perlahan menggendongnya ke tempat yang lebih aman. "Ayo kak, sini aku bantu!" bisiknya. Saat melihat kedepan, ia kaget melihat sekumpulan orang yang melihatnya tadi sekarang bertepuk tangan untuknya setelah kejadian itu.
"Terima kasih," ucap Jinan dengan suara lemah.
Zee tersenyum. "Tenang saja, kak. Aku akan selalu melindungimu," bisiknya.
Tiba-tiba, Zee mendengar suara bisikan yang berasal dari balik kepalanya.
"Bunuh dia," bisikan itu terdengar.
Zee terkejut dan menoleh ke belakang. Namun, tidak ada seorang pun di sana.
"Apa itu?" tanyanya pada dirinya sendiri.
*****
"Oke, jadi kan wajah lu kan udah tersebar."
"Oke."
"Otomatis kan mereka tau lu siapa."
"Iya"
"Artinya, kini juga harus melindungi keluarga lo juga!"
"Kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
KAMONEGIX [Completed]
Fantasía1st Season of Super Idol Series Zee, seorang street dancer di Ibu Kota yang terkenal di antara mereka. Tiada yang tidak mengenal dirinya bagi kalangan pecinta dance di sana, lagipula ia juga memiliki banyak wilayah walupun ia bukan ketua geng dari k...