<A Tribute to Shani's Birthday #ShaniTheSelene>
"Kak Ji, besok Ci Shani ulang tahun ya?" tanya Marsha yang iseng melihat kartu pelajar milik Shani yang berada di lemari kaca.
"Gak tau, gak peduli, gak urus!" balas Jinan di dapur yang masih membuat masakan untuk sarapan untuk mereka.
Mengingat hari sedang libur, Fiony dan kawan-kawan juga mampir ke rumah Shani yang tak jauh dari sekolah. Kebetulan saat itu Shani sedang ada acara sebentar sehigga tidak ada di Rumah. Mereka pun memiliki Ide untuk membuat kue ulang tahun, tetapi karena Jinan yang masih slek dengan Shani, ia pun enggan membuat kue untuknya.
"Yaudah, tinggal beli aja sih, Kak Jinan gak usah diajak aja nanti pas makan-makan!" balas Zee yang kesal denngan sikapnya.
Jinan tak acuh dan kembali melanjutkan kegiatannya di dapur, "Udah, bocil-bocil pergi sana cari kue," balasnya.
Sebelum pergi, mereka sarapan terlebih dahulu di meja dan segera meninggalkan semua peralatan makan di atas meja. Saat itu meja nampak berantakan dan membuat Jinan sebal dengan keluakuan bocil-bocil itu. "Gua bukan pembantu lu!" bentaknya dari dalam.
Amanda yang berada di paling belakang, bergegas untuk berlari saat mendengar teriakkan Jinan dari ruang makan. "Lari, gua gak mau nyuci!" teriaknya.
****
Selang beberapa waktu, mereka tiba di salah satu bakery favorit mereka. "Kok rada sepi ya?" ucap Zee saat melihat toko tersebut dari luar. Memang banyak mobil yang terrpakir namun di dalamnya hampir tiada orang.
Mereka semua masuk satu persatu, dan takjub dengan isi dari toko kue itu. Terutama pada bagian tester dan juga pada saat Zee berkata, "Kalian kalo mau ambil aja, nanti gua bayarin!"
Disaat yang lain sedang menikmati kue dan makan di tempat, Zee dan Fiony berjalan ke showcase dekat kasir dan sedang melihat-lihat kue ulang tahun yang terbaik untuk Shani.
"Cepio, menurutmu enakan yang mana nih?" tanya Zee yang bingung memilih variasi kue yang enak.
Fiony juga bingung memilih diantara pilihan-pilihan kue tersebut. Ia menoleh kebelakang dan mendengarkan kegaduhan yang dibuat oleh Marsha, Oniel, Muthe, dan Amanda yang asyik mencoba tester.
Zee melihat sekitarnya sepi, tak seperti biasanya. Ia mengetahui toko tersebut biasanya selalu ramai saat dulu ia berkunjung ke Jogja. Melihat pintu dapur yang terbuka, Zee perlahan memasuki ruangan itu dan tiada satupun orang disana. Ia hanya melihat ruangan itu sangat berantakan dan juga ruangan freezer sedikit terbuka. Ia terlebih dahulu mengintip dan kaget melihat apa yang ada di dalam sana. "Hah!" bisik nya kaget sambil menutup mulut.
Ia meneruskan langkahnya dan melihat puluhan yang nampaknya pengunjung dan pegawai nampak membeku dan terjebak di adonan kue raksasa.
Saat Zee menyentuh salah satu tangan mereka, tiba-tiba tangan mereka hancur berkeping-keping seperti kaca yang pecah. Zee ketakutan dan berteriak sedikit sebelum ia menutup mulutnya dan berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMONEGIX [Completed]
Fantasi1st Season of Super Idol Series Zee, seorang street dancer di Ibu Kota yang terkenal di antara mereka. Tiada yang tidak mengenal dirinya bagi kalangan pecinta dance di sana, lagipula ia juga memiliki banyak wilayah walupun ia bukan ketua geng dari k...