12.2 Unfolding The Truth

52 10 2
                                    

"Setiap Idol punya ceritanya sendiri kenapa terlahir, namun mereka menghapus ingatan itu dan membuatnya bahwa Academy lah yang menyatukan mereka!" ujar seorang Idol terdahulu, yakni Dhike.

Chika yang saat itu baru saja terlahir menjadi seorang Idol, mendekatinya dengan terbang perlahan dari atap ke darat setelah menghanguskan Andrew dan geng nya menjadi debu. Di matanya terlihat amarah yang benar-benar terpendam, ia tak membayangkan apa yang mungkin terjadi ke siswa-siswa selain dirinya di luar sana akibat ulah Andrew.

"Kau sudah melakukan apa yang sekiranya benar untuk dilakukan olehmu, Navi." ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Chika.

Chika masih bingung dan aneh melihat sosok asing memegang senjata yang menurutnya seperti sebuah mainan. "Kau siapa?" tanya dirinya.

"Aku Dhike, sama seperti mu, seorang Idol!"

"Idol?" tanya Chika.

"Gadis yang memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatan dari kristal yang berada di dalam benda ini!" ujarnya sambil menunjukkan Beat yang ia gunakan untuk menyelamatkan Chika saat dijatuhkan dari lantai tertinggi. "Gunakan ini dan tutupi identitas mu! Kau harus bisa menjaga diri sampai kau dan yang lainnya dapat dikumpulkan!" sambungnya sambil memberikan Beat dan Rythm itu.

Setelah mengajarinya cara menggunakan benda tersebut, ia mengantarkannya pulang. Di depan rumahnya, terlihat polisi sudah datang yang awalnya akan melakukan pencarian.

Tantenya yang melihat keponakannya telah kembali, segera memeluknya dengan erat, Dhike melihatnya dari batas pagar dan tersenyum melihatnya kedua keluarga kecil itu kembali. "Chika, kamu kemana aja, kok di telepon gak di balas. Tante khawatir kamu kenapa-kenapa!"

Chika yang mengetahui banyak polisi dan beberapa di antaranya merupakan bawahannya ayah Andrew, memanfaatkan kesempatan itu untuk menakut-nakuti mereka. "A... A... Andrew mencoba menghabisi ku dengan mendorongku dari atap Menara Zenith."

Beberapa orang bawahan ayah Andrew berniat untuk menghentikan ucapan anak itu agar tidak tersebar luas dan menjaga nama baik anak atasannya. Namun, langkah mereka terhenti saat Chika melanjutkan ucapnya.

"Tapi, ada seorang Dewi yang tiba-tiba datang dan membakar mereka hingga menjadi debu. Hanya ada abu di atap itu yang mungkin tertiup angin!" sambungnya.

Mereka itu terlihat pucat mendengar ucapan itu. Dalam hati mereka kini bergejolak melihat seseorang yang lebih kuat dari mereka sudah hadir untuk menghabisi mereka. "Segera cek Menara Zenith, konfirmasi jasad yang dimaksud saksi!"

*****

Berita itu kini tersebar luas, otopsi dari polis menemukan hasil antara abu itu dengan beberapa keluarga dari murid di sekolah itu. Chika kini semakin mendapatkan nama karena diselamatkan oleh Dewi api yang menyelamatkannya. Video CCTV beredar mengenai sosok wanita yang di seluruh tubuhnya berkobar api yang amat sangat panas.

Disaat beberapa memanggilnya pembunuh, beberapa yang benci dengan Andrew menganggapnya sebagai pahlawan yang akan melindungi mereka dari orang-orang seperti Andrew.

Ayah Andrew menganggapnya sebagai pembunuh putranya dan menginginkan agar dia di tangkap bagaimana pun caranya. "Aku mau, kau bawa sosok tersebut kehadapan ku!"

"Tapi tuan? Bukannya...," potong ajudannya dengan tubuh gemetar mendengar perintah atasannya itu.

"Api membara karena ada oksigen, habisi oksigennya lalu bekukan dia. Dengan begitu dia juga akan mati hipoxia!" balas Ayah Andrew.

***

Bersama sahabatnya di Osis yakni Vivi, Chika terus berkembang sebagai ketua dan membuat suasana sekolah kini lebih nyaman.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang