2.2 When Will You Come Back?

213 19 10
                                    

"Uh, Manda. Sekarang kita dimana? Dari tulisannya ini di Yunani!" ujar Zee kepada Amanda yang sepertinya mengerti tulisan-tulisan alfabet yang menurutnya aneh.

Amanda mendekati salah satu papan dan mengeja huruf-huruf yang terukir. "Delta iota miu iota tau dibaca Dimit, sigma alpha nu alpha dibaca sana. Jadi Dimitsana," balas Manda.

"Ahhh, so gorgeous!" ujar Marsha yang kagum dengan tempat itu. Beruntung ponselnya masih bekerja dan ia dapat mengabadikan tempat tersebut.

Beruntung Zee memiliki kartu kredit ayahnya yang ia ambil dari atas meja. Dengan menarik mereka berdua ke dalam kafe, ia akhirnya menggunakan wifi agar dapat terhubung dengan dunia dan teman-temannya setelah memesan beberapa makanan. Puluhan panggilan tak terjawab masuk ke ketiga ponsel mereka dan mereka pun panik melihat isi dari media sosial mereka yang menggambarkan apa yang terjadi di Jakarta sana.

Kebetulan, Ayah Zee menelponnya dan segera ia mengangkat panggilan video dengannya. "Halo Ayah," sapa nya sambil memberikan sedikit dadah-dadahan dari kamera ponselnya.

"Zee, kamu dimana Ayah berusaha menghubungimu tapi kau entah dimana!"

"Ayah, ayah, aku bersama teman-teman ku dijebak oleh sebuah monster yang memaksa kami untuk menyelesaikan lingkaran setan ini!"

"Kalian dimana sih?"

"Yunani!"

"Apa, serius?"

*****

Kembali ke Hangzhou, awalnya tiada yang aneh saat Jinan hendak memasuki rumah Ibu tersebut. Ia dapat melihat ibu-ibu itu memasuki rumahnya seperti biasa. Namun, saat ia memasuki rumah tersebut tiba-tiba ia berpindah ke tempat lain meninggalkan Hangzhou seketika itu juga. "Tunggu -tunggu," bisik Jinan saat menoleh kebelakang yang kini sudah sangat berbeda.

"Halo, Kak Idol!" sapa Amanda yang ternyata sedang satu ruangan dengannya. Di meja itu tidak kebetulan tidak ada Zee dan hanya ada Marsha yang di sana.

Jinan tersenyum bahagia saat ada yang berbicara bahasa Indonesia dan mengenalinya. "Alhamdulillah udah balik ke Indonesia!" ucap Jinan bersyukur telah kembali ke tempat asalnya.

"No, no, no, we're still in Greece!" balas Marsha kepada Jinan sambil menunjukkan gelang yang sama dengan yang digunakan oleh Jinan. Gelang tersebut seperti terbuat dari Hologram khusus yang nampaknya mengikat penggunaannya dengan perjalanan lintas ruang yang diciptakan oleh monster tersebut.

 Gelang tersebut seperti terbuat dari Hologram khusus yang nampaknya mengikat penggunaannya dengan perjalanan lintas ruang yang diciptakan oleh monster tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee kembali dari lantai bawah untuk memesan beberapa minuman dan sedikit kaget melihat Jinan. Rythm miliknya segera ia ambil dari sebuah holster di kiri badannya yang lalu ia tarik pegangannya untuk menjadi sebuah pistol. "Kakak kenapa bisa buntutin aku kesini?" tanyanya sedikit geram sambil menodongkan Rythm miliknya.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang