2.1 When Will You Come Back?

246 16 3
                                    

"Huh? Mirai no Tobira," ledek Jinan pada sosok monster yang tampaknya pernah ia lawan sebelumnya.

Waktu saat itu menunjukkan pukul tiga pagi merujuk pada jam di bundaran taman kecil yang berada di dekatnya. Dari kejauhan, kekuatan cahaya yang dimiliki olehnya sangat kontras dengan suasana yang lumayan gelap, walau ada lampu taman yang menerangi.

Sebuah pedang yang terbuat dari cahaya ia gunakan untuk menahan kunci raksasa bak pedang yang digunakan monster itu. Sebuah percikan api muncul di Seifuku miliknya saat kunci raksasa itu mencoba untuk melukai badannya. Ia lengah saat menahan pedang monster itu dan tak sadar sebuah pintu sedang dibuat dibelakangnya.

"Selamat tinggal!" ucap monster itu. Dengan kemampuan yang dimilikinya, ia membuka pintu dan menendang Jinan sekencang-kencangnya ke dalam ruangan di pintu tersebut.

Setelah ia terjatuh ke dalam ruangan yang entah dimana, pintu yang membawanya ke sana terkunci rapat. Setelah bangkit, ia mencoba menghancurkan pintu tersebut. Hasilnya, ia berhasil menghancurkan pintu tersebut, namun dibalik pintu tersebut hanya terlihat sebuah padang pasir yang cukup luas. Hanya satu-satunya jalan keluar, Jinan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Krieek

Pintu tersebut tertutup kembali dengan cepat dan menghilang dalam sekejap mata. Jinan menatap sekelilingnya yang gelap, hanya bintang-bintang yang kini menemaninya. Di kejauhan, beruntung ia melihat sebuah perkampungan di tengah gurun yang dapat membantunya.

 Di kejauhan, beruntung ia melihat sebuah perkampungan di tengah gurun yang dapat membantunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Jam istirahat pertama tiba pada pukul sembilan tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat pertama tiba pada pukul sembilan tepat. Saat itu Zee baru saja selesai berlari mengitari lapangan pada saat jam Olahraga. Sebelum kembali ke Kelas, ia sudah terlebih dahulu membeli beberapa jajanan untuknya nanti.

"Pagi guys!" sapa nya pada siapapun yang saat itu berada di kelas. Namun, saat itu hanya terlihat dua orang di kelasnya. Pertama Marsha si wibu yang gemar menonton anime di laptopnya dan kedua adalah Amanda yang masih berumur 15 tahun yang ambisius untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.

"Ganti dulu, lu bau!" teriak Marsha sambil menutup hidung dan melempar baju ganti milik Zee dari bangku sampingnya. Marsha merupakan teman sebangkunya di sekolah tersebut yang klop dengan murid gamers dan sejenisnya.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang