KAMONEGIX [Completed]

10.0 If All Else Fail

Nadila yang bersimbah darah setelah kejadian itu, berhasil membebaskan diri dari kurungan Manon itu berkat kekuatan yang secara ilegal ia dapatkan. Ia sadar, Rachel kini sudah tak bernyawa dan tak dapat melanjutkan rencananya. Ia berjalan tercompang-camping di sepanjang koridor dengan bantuan pegangan yang berada di samping dinding.

Sampailah ia di kamar berisikan beberapa tabung bewarna putih dengan sedikit ornamen keemasan. Di alas tabung itu terdapat label bertuliskan, "Vienny". Dengan kemampuannya, ia memecahkan tabung itu lalu menyerap benda seperti gas-gas yang berhamburan dari pecahan tersebut. "Beruntung aku telah mengambil Aura mereka sebelum makhluk Erebos menyantap mereka!" ucapnya.

*****

Seketika, Nadila teringat keadaan Kota yang saat itu kaca balau saat Madame Manon mengerahkan kekuatannya. Idol generasi lama dan baru banyak yang tumbang dalam sekejap. Beberapa berusaha bertahan, beberapa memilih untuk mundur dan bersembunyi sementara waktu.

Nadila, salah satu Idol yang selamat dari reruntuhan bangunan itu, melihat sosok Idol lain yang bernama Viny yang tertimpa puing-puing bangunan. Badannya terjepit beton serta keningnya berdarah akibat tertimpa batu. Visornya juga retak karena tak kuat.

"Nadila!" panggilnya meminta bantuan.

Namun Nadila tak menggubris dan mendekatinya dengan membawa sebuah kapsul yang digunakan oleh Academy untuk mem-purge para Idol yang melakukan pelanggaran berat terhadap aturan. "Aku menunggu momen ini, Kak Vin. Melihat mu tercabik-cabik oleh monster itu sudah cukup membuatku puas buat lu yang selalu mandang rendah gua di kelas!" balasnya dengan emosi bernada rendah.

Setelah mem-purge beberapa Idol yang nampak baginya sekarat, ia menyimpan baik-baik Aura Idol itu kemudian meletakkan kamera kecil di depan mereka. Sehingga, ia dapat melihat kematian mereka dari jauh dan ia dapat kabur.

Dari kejauhan, ia melihat sosok yang ia benci di angkat  oleh salah satu monster dari Erebos yang sedang menyapu daerah tersebut. Walaupun ia memanggil namanya dan meminta maaf, Nadila tetap tak acuh dan tersenyum melihatnya dilahap oleh monster tersebut.