5.1 Arcane

110 13 3
                                    

Shani Indira Natio. Salah satu gadis dari keluarga Natio yang dapat dikatakan satu-satunya yang tersisa saat ini. Walau sama-sama keluarganya telah tiada seperti Jinan, namun mereka berbeda. Jinan kehilangan keluarganya karena menjadi Idol sementara Shani menjadi Idol untuk melindungi keluarganya sejak awal walau akhirnya ia tak dapat menepati janjinya untuk melindungi mereka.

Pada saat itu, Shani masih berumur 17 tahun. Seorang gadis yang biasa-biasa saja menjalani kehidupannya di keluarga konglomerat plat merah. Ayahnya, merupakan seorang arkeolog dan Ibunya seorang peneliti yang dahulu bekerja di kementrian riset dan teknologi. Kedua orang tuanya di pertemukan pada sebuah seminar, tepatnya setelah seminar itu selesai dan berlanjut ke aja gala dinner.

Ibunya Shani saat itu tertarik dengan catatan-catatan di buku ayahnya yang saat itu terbuka lebar dan sedang membicarakan hal tersebut dengan rekan kerjanya. "Malam, dari catatan mu sekilas kau mengatakan bahwa hal mistis itu benar adanya?"  ucapnya yang langsung duduk di bangku kosong di depannya.

Ayahnya menelan ludahnya dan baru pertama kali melihat seorang wanita yang tertarik dengan hal yang iya kerjakan. "Kalau dilihat dari cerita yang ada di candi itu, sepertinya mungkin."

Ibunya sedikit tertarik mendengarkan dongeng dari seorang arkeolog untuk melegakan pikirannya dari suatu yang berat seharian ini. "Cerita? Apa itu hasil terjemahan dari relif tua sebuah kuil misterius?" tanyanya lagi.

Dengan semangat menggebu-gebu, ia pun menceritakan perjalanannya menceritakan seluruh perjalanannya menerjemahkan itu. Saat hendak menunjukkan salah satu artefak yang ia temukan, Ibu Shani langsung menutup kotak itu dan berbisik di depannya, "Jangan tunjukkan itu disini, kita ketemuan saja di Kafe Turangga besok malam!"

*****

Hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Tiga lustra lebih telah berlalu. Mereka kini memiliki tiga anak diantaranya adalah Shani. Shani saat itu tengah duduk di bangku SMA dan baru saja menyelesaikan ujian tengah semester nya. Karena teman-temannya lelah dan ingin beristirahat, ia pun memutuskan untuk pergi ke kantor kedua orang tuanya.

Mesin kopi di kantor kementerian menjadi favoritnya. Selagi gratis, belasan gelas milo dingin menjadi favoritnya sembari menunggu kedua orangtuanya selesai bekerja.

Saat tangah mengisi ulang milonya yang ke sebelas, ia melihat seseorang yang mengenakan Hoodie memasuki area cleaning service. Namun instingnya berkata lain saat tiada OB yang menyapanya. "Seperti orang asing," bisik nya.

Ia juga memasang hoodie dan mengikuti sosok itu masuk ke dalam ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia juga memasang hoodie dan mengikuti sosok itu masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia membuka pintu itu perlahan dan melihat banyak sekali karyawan yang tergeletak di lantai. Dan orang itu sudah pergi entah kemana. Ia hanya melihat sebuah pintu terbuka yang mengarah ke sebuah tangga darurat.

Shani yang sangat penasaran mengikutinya hingga ia terpisah dengan orang tersebut. Mengetahui kedua orangtuanya berada di lantai berapa, ia segera keluar dari tangga darurat dan menuju ruangan kedua orang tuanya bekerja.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang