12.1 Unfolding the Truth

77 11 5
                                    

"Lu jangan gangguin lagi sama temen gue!" setelah mengancam seseorang siswa, ia yang nampaknya seorang siswi menampar siswa itu dengan keras dan melemparnya ke lantai. Siswa itu berlari terburu-buru seperti sangat takut dengannya. Setelah ia menghilang dari pandangannya.

Sahabatnya yang berada disampingnya, lalu menepuk pundaknya dan berkata. "Chik, lu gak bermaksud buat nonjok dia kan? Apa lo gak tau dia itu dari geng kakak kelas lo!"

Chika tak berbalik, namun ia menjawab pertanyaan sahabatnya itu, "Kalo mereka nyentuh gua, bakal gua bakar mereka semua!" balasnya dengan menunjukkan sebuah Beat dari tangannya.

Namanya Yessica Tamara, atau dikenal sebagai Chika. Ketua sebuah circle yang lumayan dikenal di sekolah. Beberapa cewek hitz dan juga cowok nakal membenci dia dan orang-orang yang dekat dengannya. Salah satu dari cowok di sekolah itu membencinya setelah kejadian yang membuatnya malu satu sekolah, yakni menggagalkan sebuah pesta walau ia tahu itu beresiko.

Kejadian itu membuat nya lebih berani menghadapi siapapun walau di balut oleh trauma. Sebagai ketua Osis di sekolahnya, ia tahu apa yang menurut dia benar untuk dilakukan.

****

"Chika, kamu gak usah ikut campur urusannya si Andrew. Keluarga dia sama biadab nya dengan dia!" ujar Tantenya yang kini merawatnya selama ia bersekolah di Semarang.

Chika yang sudah selesai mengikat tali sepatunya, kemudian salim dan naik ke mobil jemputan yang sudah menunggunya. Di dalam, ia bersama teman-temannya yang kini juga saling terikat untuk bersamanya.

Terpilihnya Chika menjadi Ketua Osis membuat dirinya sedikit mendapatkan panggung, namun saingannya, Andrew tak terima atas kemenangannya. Saat sedang rapat, bahkan hanya dia seorang yang berani menunjuk kasus yang selama ini tak berani diungkit oleh angkatan sebelumnya.

Setelah pembahasan utama selesai, tiba-tiba Chika membuka sebuah pertanyaan dengan tatapan mata yang tajam ke arah Andrew. "Kalian harusnya tahu tentang kenapa banyak murid-murid yang menghilang akhir-akhir ini, dan kalian harusnya tahu mereka itu seperti apa!"

Dengan gamblang, Chika membahas lebih dalam masalah tersebut dan membuat sahabatnya semakin tidak nyaman atas tindakannya itu. Sahabatnya khawatir kemungkinan terburuk yang terjadi kepadanya. Setelah semua kelar, beberapa anak dari geng Andrew menghampirinya yang masih duduk bersama anak-anak Osis lainnya.

"Chika!" sahabatnya berteriak saat ia dibawa oleh murid-murid itu. Saat mereka hendak membantunya, pria yang lain mencegat dan menahan.

Setelah menutup pintu Ruang Osis, mereka mendorongnya ke balik pintu dan mengancamnya dengan sebuah penggaris besi. "Elo jangan macem-macem sama sama si Andrew. Duit dia bisa dipake buat beli elo sama nyokap lo!" ujar seseorang yang mendorongnya ke pintu.

Disitu, Chika sedikit was-was. Namun keberanian di dalam dirinya membuat dirinya dengan enteng menanggapi ancaman mereka. "Kenapa? Kalian takut di keluarin dari sekolah ini gara-gara kasus bully yang dilakuin kalian?" Setelah meledek, ia memperlihatkan beberapa foto yang berada di seragamnya dan sudah ia cetak.

Wajahnya seketika pucat dan segera mengambil foto itu. Setelah menyobeknya, ia menunjuk ke arah wajahnya. "Awas lo" bentaknya lalu pergi meninggalkan dirinya.

Rekan-rekannya di Osis segera menanyakan keadaannya. Belum pernah ada ketua yang seberani itu menyinggung apa yang terjadi disana. Mereka pun menasihatinya untuk tidak mengganggu Andrew lagi melihat cerita-cerita yang telah di dengar sebelumnya.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang