16.2 The Virtuoso

38 6 0
                                    

"Jangan bilang ini ke siapa-siapa, gua udah cukup kehilangan orang-orang yang penting buat gua. Gua gak mau satu stasiun kena gara-gara gua jadi Idol lagi," ucap Shani yang melanjutkan mengambil barang-barang dari supermarket tersebut.

Si ketua lalu menarik Shani yang pergi begitu saja dan mulai menceramahinya. "Lo tu ya, Stasiun itu gak hancur gara-gara Idol. Tapi mereka hancur gara-gara gak ada lagi Idol yang ngelindungin mereka!"

"Memangnya kalo gua milih untuk gak jadi Idol lagi kenapa, Zeina?" balas Shani melepaskan tangan si Ketua dan membuang wajahnya.

Amanda agak gatel mendengar ucapan Shani yang menggambarkan dirinya berubah 180 derajat dari yang dulu. "Jadi, gini akhir dari, Xhante. Yang katanya Idol pertama itu," bentaknya.

Namun Shani tak acuh dan kembali berpura-pura sibuk mengambil bahan makanan yang ada.

Di tengah keheningan itu, salah satu rekan Amanda mendengarkan sebuah suara desis diantara rak-rak makanan disana. Ia mencolek Amanda dan memberi tahu seperti ada yang mengintai mereka.

Tiba-tiba, terdengar sebuah teriakan dari lorong lain.  Bergegas mereka semua berlari kesana dan melihat salah satu dari mereka kini berdiri dengan kondisi tubuh menjadi patung batu.

"Dira, Dir. Gua rasa lo harus lihat ini!" ucap Zeina, sang ketua.

Mereka lalu berkumpul membentuk formasi melingkar keluar untuk saling berjaga-jaga bila ada hal yang aneh. Dari lorong sebelah, terdengar suara jeritan lagi dan kali ini mereka benar-benar panik. "Dira!" teriak kelompoknya yang segera mengecek apa yang terjadi di lorong sebelah.

Shani merasakan tubuhnya dililit oleh sesuatu yang licin dan dingin, dan dengan cepat menyadari bahwa ia terjebak dalam pelukan seorang monster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shani merasakan tubuhnya dililit oleh sesuatu yang licin dan dingin, dan dengan cepat menyadari bahwa ia terjebak dalam pelukan seorang monster. Makhluk tersebut memiliki kaki seperti ular, kulit bersisik hitam, dan mata yang merah menyala seperti bara api. Shani berjuang untuk melepaskan dirinya dari pelukan makhluk itu, tetapi semakin ia bergerak, semakin erat pula lilitannya.

"Jangan lihat matanya!" teriak Shani kepada teman-temannya yang berusaha menyelamatkannya.

Makhluk itu menatapnya dari dekat dan mencoba memaksanya untuk membuka matanya. "Buka matamu, dan kau akan menjadi milikku!" ucapnya.

Shani menahan diri untuk tidak memandang mata makhluk itu, dan terus berjuang untuk melepaskan diri dari cengkramannya. Ia merasakan sakit yang tajam ketika kulitnya bergesekan dengan sisik hitam makhluk itu, dan ia berteriak kesakitan.

Tak ingin kehilangan temannya, Zeina dan kawan-kawan segera beraksi. Beberapa dari mereka mencoba menyerang makhluk itu dengan berbagai alat yang ada di sekitar mereka, namun tak satupun dari serangan itu mampu mengganggu makhluk tersebut.

Sementara itu, Shani berusaha mengeluarkan kekuatannya, berharap masih ada Idol Aura yang tersisa untuk melawan makhluk itu. Ia berusaha melonggarkan lilitan makhluk yang justru membuatnya semakin kuat. Namun, teman-temannya tak menyerah begitu saja. Mereka terus berusaha mencari cara untuk melepaskan lilitan itu dari tubuh Shani.

KAMONEGIX [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang