Ohayou, Konnichiwa, Konbanwa minna-san!
O genki desu-ka?
Aku tarik sedikit kata-kata ku di chapter kemarin-kemarin yang bilang kalau gurunya tegas-tegas semua. Padahal kenyataannya tidak.
Hehe...
Suudzon itu tidak baik kawand, itu kata pak guru agama.
Sekian, happy reading semuanya!
-----------------------------------------
Sama-sama bingung dengan keadaan.
Pagi hari ini, aku kembali memeriksa isi koper untuk di bawa ketika kamp pelatihan. Dan selama memeriksa barang.... Dag dig dug ser gara-gara was-was karena arc Kamino menurut ku itu parah anjir.
"Ini udah, itu udah.. Buku... Masa iya ku bawa?" Gumam ku kecil sembari cosplay jadi orang ilang.
Habis sarapan langsung gas ngueng di anterin Fukuyama, tapi dia nyamar biar nggak ada yang tau kalau dia si Black Jack itu. Pake hoodie biru, plus celana pendek. Jan lupa masker, lah lah.... Dan kaya outfit ketika corong ngeces alias koronces merajalela.
Skip.
"Tetapi,"
Pak, bosen aku pak dengerin ceramah siraman qolbu yang nggak ada hikmahnya itu pak. Mana nanti Monoma ngerusuh asal asalan sambil teriak 'hah? masa sih kelas A ada yang ikut ujian tambahan?' aelah kagak ngaca lu setan blonde julid nyelekit pengin ku lindes kepalanya biar penyok, sekaligus meringankan beban Kendo.
"Kalian yang ingin jadi pahlawan, tidak akan ada waktu untuk istirahat. Di pelatihan ini akan meningkatkan diri kalian. Terus melangkah maju menuju tujuan kalian."
"HA'I!"
Selesai pidato singkat dari sang wali kelas alias bapak Aijawa, aku menghela napas kecil sembari mencuri-curi pandang ke arah dua orang yang wajahnya sama-sama merah padam.
"M-ma-maksudku.... Kamp pelatihan!" Uraraka menarik diri dan menjauhi Midoriya, lalu gadis mochi itu menari ria tidak jelas bersama Mina kan Kaminari. Jangan lupakan Sero yang ikut-ikutan.
"Oi, kau tidak ikut dengan mereka? Bukannya kau sendiri juga begitu antusias, dasar cewek dua kepribadian."
Anj*ng banget ini orang satu, patut di sindir balik kena mental awas lu. "Idih, gak sadar kau sendiri juga bar-bar dasar gas elpiji rambut duren."
"KAU NGOMONG APA HAH? DASAR PENDEK!"
"EH SIALAN KAU DUREN! NGGAK USAH BODY SHAMING ANJIR!"
Berakhir dengan Kirishima yang menahan Bakugo, dan aku yang dicolok earplug Jirou. Jahat bener mbak, aku ini temen mu lho...
"(Name), bisa sehari saja tidak membuat ribut? Teriakan mu bahkan menyamai Bakugo." Tangan Jirou menjewer telinga kiri ku, mulutnya masih saja berceramah ria menirukan logat bapak Aijawa tercinta kita.
"HEH ENAK AJA CEWEK TELINGA ANEH! TERIAKAN KU LEBIH KERAS WOI!" Kagak terima ya? Hehe....
"DIEM ANJER NANTI DI MARAHIN AIZAWA-SENSEI!" Balas ku tak kalah ngegas.
Dan berakhir beneran dijewer sama pak Aijawa, setelahnya, ketika aku dan bom hidup satu itu sedang di ceramahi, si setan blonde malah baru muncul.
"ARERERERERERERERERERE?! KELAS A ADA YANG IKUT UJIAN TAMBAHAN? YANG BENAR SAJA?! PAD---"
BRUK
Intinya dia jatuh karena kena pukulan maut punya Kendo. Mamfus lu setan blonde, lagian kagak ngaca anjir, nantinya kau sendiri yang nggak ikut uji nyali. Herman dah gw sama sifatnya yang kek emak-emak julid dan netizen negara berflower ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
FanfictionBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...